ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Universitas Negeri Sembilanbelas November (USN) Kolaka menggelar wisuda mahasiswa program sarjana angkatan III tahun akademik 2016-2017 di Ballroom Hotel Sutan Raja, Sabtu (19/11/2016).
Wisuda yang dihadiri oleh Sekretaris Jendral Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek dan Dikti), Profesor Ainun Na’im itu didominasi oleh mahasiswa lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak 422 orang disusul mahasiswa lulusan Fakultas Ilmu Sisi kan dan Ilmu Politik (FISIP) sebanyak 111 orang.
Rektor USN Kolaka, Azhari dalam sambutannya mengatakan, sejak berstatus swasta hingga menjadi perguruan tinggi negeri, USN Kolaka telah mewisuda 5.476 orang mahasiswa, dan mayoritas lulusan itu sudah memiliki pekerjaan tetap.
Azhari juga mengungkapkan, pihaknya sudah mengelola 13 program studi (prodi) dan masih menunggu izin pengelolaan 15 program studi yang sudah diusulkan ke Kemenristek dan Dikti.
“Beberapa program studi yang sedang kita usulkan antara lain, program studi pendidikan geografi farmasi, kesehatan masyarakat, program sarjana untuk fisika dan biologi,” kata Azhari.
Selain itu, kata Azhari, semua program studi yang dikelola oleh USN sudah terakreditasi. Saat ini program studi terakreditasi B adalah yang baru terakreditasi adalah prodi Hukum.
“Semoga USN dalam waktu dekat dapat berdiri sebagai kampus yang memiliki kemampuan dan profesionalisme tinggi,” harapnya.
Ia juga berpesan kepada wisudawan agar selalu menjaga nama baik almamater serta menjaga amanah yang diberikan saat mereka sudah mulai bekerja karena hal itu merupakan modal besar menuju kesuksesan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Profesor Ainun Na’im dalam orasi ilmiahnya di acara wisuda hari itu. Menurutnya, loyalitas terhadap pekerjaan sangat butuhkan.
Ainun Na’im juga berharap agar para wisudawan tak henti-hentinya untuk belajar. Kata dia, wisuda bukanlah tahap selesainya studi.
Karena studi harus tetap dikembangkan keilmuannya di masyarakat. Ini menjadi kewajiban setiap manusia yang ditugaskan oleh sang pencipta sebagai khalifah di bumi ini.
Dia berpendapat, pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting, tidak hanya dalam pembangunan indonesia, tapi juga terkait soal pembangunan peradaban dan budaya.
“Pendidikan menjadi tugas kita semua yang tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah saja, tapi juga masyarakat” katanya.
Secara umum, mayoritas 50 persen lebih angkatan kerja Indonesia, kualifikasinya hanya lulusan SD atau SMP. Lulusan pendidikan tinggi, sangat sedikit. Padahal Indonesia memiliki peluang yang besar dalam potensi pembangunan sumberdaya manusia.
Dalam orasinya itu, Ainun juga menyinggung tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Dia mengatakan, saat ini sedang terjadi revolusi industri. Prinsip yang berkaitan dengan menjaga pengelolaan alam ini berkelanjutan, sehingga muncul konsep green ekonomi, green energy. Kesemuanya itu bertujuan untuk mengurangi dampak kerusakan alam yang timbul akibat industri. (B)
Reporter : Abdul Saban
Editor : Tahir Ose
