Wa Tiba Ditelan Ular, Keluarga Nilai Almarhumah Sudah Punya Firasat

1918
Wa Tiba Ditelan Ular, Keluarga Nilai Almarhumah Sudah Punya Firasat
PENEMUAN MAYAT - Wa Tiba (54) warga Lorong Gea desa Mabolu, kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan tewas setelah tertelah ular piton sepanjang tujuh meter di kebun milik warga. Saat ditemukan pada pukul 09.30 Wita, korban sudah tak bernyawa, Jumat (15/6/2018). (Foto : Istimewa).

ZONASULTRA.COM, RAHA – Peristiwa ular piton sepanjang 7 meter yang menelan Wa Tiba (54), warga desa persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat (15/6/2018) yang lalu diniai pihak keluarganya, Almarhumah sudah memiliki firasat buruk.

La Ode Fendi (51), salah satu keluarga korban menceritakan, sebelumnya Almarhumah Wa Tiba sudah mengetahui keberadaan ular piton di sekitar kebun miliknya. Bahkan anak Almarhumah juga sering melarang ibunya untuk tidak pergi ke kebun, namun tak dihiraukan.

Di hari terakhir perbincangannya dengan anaknya itu, Wa Tiba berpesan agar bersekolah dengan sungguh-sungguh.

“Pesannya, pintar-pintarlah bersekolah. Kita keluarga juga tidak tau apa maksud bahasa tersebut untuk anak satu-satunya ini. Sepertinya, dia (Wa Tiba) sudah tahu kematiannya,” kata La Ode Fendi saat ditemui di Desa Persiapan Lawela, Jumat (22/6/2018).

Sebelum meninggal ditelan oleh ular piton, Wa Tiba juga sempat membeli ban motor bekas sebagai penangkal agar ular takut. Tapi nyatanya, justru membuat dirinya menjadi korban keganasan ular tersebut.

Wa Tiba Ditelan Ular, Keluarga Nilai Almarhumah Sudah Punya Firasat
La Ode Fendi (kedua dari kiri pakai baju abu-abu) adalah keluarga almarhumah Wa Tiba (54) bersama warga sekitar.

(Baca Juga : Warga Muna Ditemukan Tewas Dimakan Ular Piton)

Dia ditemukan tak bernyawa sekitar 100 meter dari gua persembunyian ular itu. Medannya berbukit dan curam.

Sementara itu, Kepala Desa Persiapan Lawela Faris mengatakan, lokasi ditemukannya almarhumah (Wa Tiba) itu diduga sebagai sarang ular. Sebab, dahulu warga setempat memiliki permukiman di sekitar lokasi tersebut, namun pindah satu kilometer yang saat ini menjadi desa Persiapan Lawela.

“Warga memilih pindah karena lokasi didominasi bebatuan dan tidak ada sumber air. Lokasinya bebatuan dan tebing, jadi warga pindah di lorong Gea yang ditempati sekarang ini,” ungkapnya.

Faris mengakui, lokasi kebun milik almarhumah meruapakn tempat sembunyinya ular. Menurut cerita, dahulu para tetua di daerah Muna mampu mengendalikan ular dan juga menyembunyikannya di lokasi yang jauh dari pemukiman warga.

Sebelumnya, Wa Tiba (54), warga Lorong Gea Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan tewas di makan seokor ular piton di kebun milik warga setempat.

Kapolres Muna AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga mengungkapkan, berdasarkan laporan warga, Wa Tiba (54) dinyatakan hilang karena sampai pagi tadi belum juga pulang ke rumah. Pihaknya bersama warga melakukan pencarian di kebun milik warga.

(Baca Juga : Lagi, Warga Muna Temukan Ular Piton)

“Saat melakukan pencarian kita menemukan ular yang panjangnya sekitar 7 meter di semak-semak, sekitar pukul 09.30 Wita. Kemudian ular tersebut ditarik ke kampung dan dibelah karena dalam perut ular sangat besar,” kata Agung saat ditemui di kediaman Wakapolres Muna, Jumat (15/6/2018).

Wa Tiba meninggalkan rumahnya pada Kamis (14/6/2018) sekitar pukul 19.00 Wita menuju ke kebun. Namun sampai pada pukul 06.00 Wita pagi tadi korban belum juga pulang di rumahnya.

“Saat pencarian, anak korban bersama warga menemukan senter, parang dan sendal milik korban. Di sekitar ditemukannya senter terlihat semak-semak yang rusak sehingga warga memperkirakan korban ditelan ular,” jelasnya. (B)

 


Reporter : Kasman
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini