Wakatobi Kebagian 27 Nakes dari Program Nusantara Sehat

721
Bupati Wakatobi Haliana
Haliana

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) kebagian 27 tenaga kesehatan (nakes) dari Program Nusantara Sehat.

Puluhan nakes tersebut ditugaskan di Wakatobi berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI) Nomor HK.01.07/MENKES/5676/2021 tentang
Pengangkatan Tenaga Kesehatan sebagai Peserta Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Nusantara Sehat Berbasis Tim Periode II Tahun 2021.

Sejumlah nakes itu terdiri dari dokter, perawat, bidan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan masyarakat, dan tenaga kesehatan lingkungan.

Bupati Wakatobi Haliana mengungkapkan, para nakes itu akan didistribusikan di empat puskesmas yakni Puskesmas Hoga dan Puskesmas Tampara di Pulau Kaledupa, Puskesmas Onemobaa di Pulau Tomia, dan Puskesmas Kapota di Wangsel.

Dengan bantuan nakes ini, kini Puskesmas Hoga di Desa Sama Bahari (Sampela) sudah memiliki tenaga dokter.

Itu merupakan hasil kunjungannya ke semua puskesmas di wilayah Wakatobi beberapa waktu lalu.

“Kita catat mana saja yang belum punya dokter dan apa yang menjadi kebutuhan puskesmas. Dari sulan-usulan itu oleh Kemenkes alhamdulillah langsung disahuti melalui nusantara sehat. Kita mintanya lebih banyak, tapi kembali pada analisa kebutuhan kita yang dilakukan oleh Kemenkes,” ungkapnya saat ditemui di Wangiwangi Selatan (Wangsel), Minggu (5/9/2021).

BACA JUGA :  PLN Terus Upayakan Pemulihan Kondisi Kelistrikan di Wangiwangi
Wakatobi Kebagian 27 Nakes dari Program Nusantara Sehat
Bupati Wakatobi Haliana saat menerima nakes nusantara sehat di rujabnya. (Istimewa)

Bukan hanya nakes, kata dia, tapi termasuk peralatan-peralatannya. Itu juga tindak lanjut dari audiensi dengan semua nakes yang ada di puskesmas untuk menyampaikan apa yang menjadi kekurangan dan kebutuhan, baik dari sisi peralatan dan obatnya.

“Nakes melalui nusantara sehat ini untuk di Sultra, Wakatobi paling banyak. Sangat beralasan, karena kita di Wakatobi cukup jauh dengan rumah sakit di daerah lain. Selain itu Wakatobi juga adalah daerah kepulauan,” terangnya.

Menurutnya, hampir seluruh puskesmas yang ada di Wakatobi sudah memiliki tenaga yang cukup, terutama dokter, perawat, bidan, dan analis. Ia berharap dengan kesiapan dokter di puskesmas-puskesmas itu, penyakit jangan lagi dibawa ke rumah sakit, tapi sudah harus tuntas tertangani di tempat masing-masing.

“Karena harapan kita, setelah kita luncurkan merdeka sehat, itu tidak ada hambatan lagi. Termasuk speed yang akan kita bawa ke beberapa pulau sekarang sudah kita gratiskan,” jelasnya.

Haliana menambahkan, baru-bari ini pemda sudah meneken kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dengan harapan semua penyakit kecuali penyakit tertentu, itu bisa ditangani langsung oleh rumah sakit.

“Sekarang juga masih dalam proses untuk pembuatan Peraturan Bupati (Perbup) terhadap peningkatan intensif pada dokter-dokter Aparatur Sipil Negara (ASN) kita. Karena ada keinginan bahwa itu harus disamakan dengan dokter kontrak. Itu juga kita maklumi, karena sangat jauh antara insentif dokter kontrak dengan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang didapatkan dokter ASN kita, TPP hanya Rp5 juta, sementara dokter kontrak di atas Rp20 juta,” jelasnya. (b)


Kontributor: Nova Ely Surya
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini