Warga Buton yang Disandera Abu Sayyaf Meninggal, Ini Tanggapan Keluarga

311
Warga Buton yang Disandera Abu Sayyaf Meninggal, Ini Tanggapan Keluarga
KUNJUNGAN - Mantan Kapolres Buton AKBP Agung Ramos Sinaga, bersama rombongan, saat mengunjungi rumah orang tua La Baa. (M7/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, PASARWAJO – Dari empat warga Buton yang disandera kelompok Abu Sayyaf di perairan Malaysia, pada 16 Januari 2020 lalu, satu di antaranya tewas bernama La Baa. Ia merupakan warga Desa Kamelanta, Kecamatan Kapontori, Buton. Korban tewas akibat terjadi kontak senjata antara aparat keamanan Filipina dan kelompok Abu Sayyaf di Kota Patikul, Selasa (29/9/2020).

Naiya adik La Baa, mengatakan pihak keluarga awalnya mengetahui korban meninggal dari laporan ponakan atas nama Daeng Akmal yang saat ini berada di Malaysia. Pihak keluarga dikirimkan foto, dan mengenali korban dari tato yang berada di lengan kiri.

“Keluarga saat dikirimkan fotonya, itu belum melihat jelas dan keesokan harinya meminta foto yang jelas, sehingga keluarga korban melihat ciri-ciri ada tato,” kata Naiya saat dikonfirmasi melalui Bhabinkamtibmas Desa Kamelanta, Jumat (02/10/2020).

Naiya beserta keluarga yang lain, pada dasarnya mengikhlaskan kepergian korban. Namun satu yang diharapakan bahwa pihak pemerintah agar dapat memulangkan jenazah korban di kampung halaman untuk dimakamkan.

Sebelumnya pihak Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) mengupayakan pemulangan jenazah La Baa kurang lebih dua minggu prosesnya. Namun dari keluarga meminta agar dipercepat agar jasad korban dapat segera dimakamkan, sehingga arwahnya tenang.

“Pemerintah bilang prosesnya itu paling lama dua minggu, tapi kita minta percepat agar dikebumikan dan dia tenang,” ucapnya.

Ia menambahkan, ketika jasad tiba, pihak keluarga akan segera memakamkan di pemakaman umum Desa Kamelanta. (B)

 


Penulis: M7
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini