Warga Resah, Limbah Sagu Cemari Sungai di Konut

246
PENCEMARAN LINGKUNGAN- Terlihat air kali desa Mowundo kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara berubah menjadi hitam dan berbau busuk akibat pembuangan sisa olahan sagu yang langsung ke Kali. (Jefri/ZONASULTRA.COM).
PENCEMARAN LINGKUNGAN- Terlihat air kali desa Mowundo kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara berubah menjadi hitam dan berbau busuk akibat pembuangan sisa olahan sagu yang langsung ke Kali. (Jefri/ZONASULTRA.COM).
PENCEMARAN LINGKUNGAN- Terlihat air kali desa Mowundo kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara berubah menjadi hitam dan berbau busuk akibat pembuangan sisa olahan sagu yang langsung ke Kali. (Jefri/ZONASULTRA.COM).
PENCEMARAN LINGKUNGAN- Terlihat air kali desa Mowundo kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara berubah menjadi hitam dan berbau busuk akibat pembuangan sisa olahan sagu yang langsung ke Kali. (Jefri/ZONASULTRA.COM).

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Warga Desa Mowundo, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai resah akibat aktivitas pengolahan sagu di Desa Awila Kecamatan Molawe yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Pasalnya, akibat kegiatan yang dilakukan di atas hilir sungai yang menghubungkan dua desa tersebut sepanjang 1 kilometer menimbulkan bau busuk dan mengubah warna air sungai menjadi hitam. Hal tersebut diungkapkan Kepala Desa (Kades) Mowundo, Adam Adhad.

Kades dengan sapaan akrab Adam kepada sejumlah awak media, Selasa (15/11/2016) mengatakan, warga tidak bisa lagi memamfaatkan sungai untuk mencuci, mandi akibat perubahan warna air sungai karena pembuangan limbah sisa hasil olahan sagu langsung ke sungai.

“Warga semua pada mengeluh gara-gara ini kali menimbulkan bau busuk sama bangkai. Yang tadinya air jernih berubah jadi hitam sudah tidak bisa lagi digunakan airnya, padahal di situ sumber air warga untuk mandi mencuci juga menangkap ikan,” ungkap Adam Adhad.

Dirinya mengaku, telah mendatangi dan melakukan teguran keras kepada dua pemilik pabrik pengolahan sagu tersebut. Diketahui perusahaan itu berasal dari luar daerah Konut untuk menghentikan kegiatan itu.

” Saya tegaskan kepada mereka untuk hentikan itu pengolahan karena pembuangan limbahnya sudah mencemari air kali. Mereka mau bayar PAD untuk tetap lakukan aktifitas, saya tidak mau terima saya minta kasi pindah pembuangannya di darat jangan di kali,” ketusnya dengan nada kesal.

Rusiman (40) warga desa Mowundo saat dijumpai di sekitar lokasi sungai mengatakan, setiap menggunakan air sungai untuk mandi bersama warga yang lain seluruh tubuhnya mengalami gatal-gatal dan sakit perut.

“Sudah tidak ada mi warga yang mau gunakan itu kali karena liat mi saja airnya sudah hitam dan busuk jelas menimbulkan penyakit. Kami berharap agar segera diatasi permasalahan ini karena ratusan warga selalu menggunakan ini kali untuk aktifitas,” ucapnnya.

Dari pantauan awak Zonasultra.com, air sungai Mowundo memang mengalami perubahan. Tidak hanya berubah menjadi warna hitam, air sungai ini juga berbau busuk. Selama pencemaran air ini terjadi tak satupun warga yang terlihat beraktivitas di sungai itu.

Sementara, hingga berita ini diterbitkan pemilik pabrik sagu belum dapat dikonfirmasi terkait masalah ini. (B)

 

Reporter : Jefri Ibnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini