Warga Tionghoa Kendari Gelar Ibadah Imlek, Ini Maknanya

288
Warga Tionghoa Kendari Gelar Ibadah Imlek, Ini Maknanya
IBADAH - Puluhan warga Tionghoa Kendari saat melalukan ibadah menyambut tahun baru Imlek 2569 di Vihara Eka Dharma Manggala Kendari, Kamis (15/2/2018) malam. Tahun ini menurut kepercayaan mereka adalah shio Anjing Tanah. ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan warga Tionghoa Kota Kendari menggelar ibadah Imlek 2569 tahun 2018, Kamis (15/2/2018) malam.

Zonasultra.com mendatangi dua Vihara yang ada di ibu kota Sulawesi Tenggara (Sultra) ini. Vihara Tekad Maitreya yang berada di Kelurahan Kemaraya dan Vihara Eka Dharma Manggala di Kelurahan Punggaloba Kendari.

Salah satu warga Tionghoa Steven (73) yang melakukan ibadah di Vihara Tekad Maitreya mengatakan mereka melakukan ibadah dari pukul 20.00 Wita hingga pukul 01.00 Wita dini hari.

Ibadah awal dilakukan pada pukul 20.00 malam bertujuan untuk mengucapkan rasa terimakasih kepada sang pencipta serta memuja Buddha Maitreya karena sudah memberikan keselamatan selama tahun 2017.

“Ibadahnya kurang lebih setengah jam,” kata Steven.

Ibadah selanjutnya pukul 22.00 Wita malam. Ibadah ini bertujuan untuk mengucapkan kata pamit atau selamat tinggal untuk tahun lalu. Selanjutnya pukul 12 malam dipergantian hari adalah ibadah untuk penyambutan tahun baru Imlek 2569 agar ditahun baru dapat berjalan dengan baik dan lancar.

BACA JUGA :  HKTI Sultra Silaturahmi di Pondok Pesantren Shohibul Quran Kendari

“Terhakhir kita ibadah jam 1 malam, untuk menyambut kelahiran Buddha Maitreya,” ujarnya.

Steven sendiri berharap di tahun shio anjing tanah ini bisa mendapatkan berkah dari Tuhan untuk segala usaha yang akan dan telah berjalan. Kemudian kesehatan serta harapan lain yang belum tercapai.

Warga Tionghoa Kendari Gelar Ibadah Imlek, Ini Maknanya
Salah satu patung dewa yang berada di Vihara Tekad Maitreya tepatnya di lantai satu, Kelurahan Kemaraya

“Anjing itu setia banyak cerita sosok yang dan tidak meninggalkan dan mengorbankan majikan bahkan rela mengorbankan dirinya, ya semoga tahun ini sebagai salah satu wujud kesetiaan kita terhadap negara, bangsa kita dan keluarga kita,” tukasnya.

Sementara Ketua Panitia Barongsai Vihara Eka Dharma Manggala Kendari Remond mengungkapkan tahun 2569 shio anjing dimaknai sebagai bentuk kebaikan rezeki dan kemakmuran. Apabila melihat filosofi hewan anjing paling penting ada kesetiaan.

BACA JUGA :  Warga Antusias Sambut Nur Alam dari Bandara sampai di Rumahnya

“Saya sendiri selaku ketua panitia barongsai, maknanya adalah momen ini sebagai bentuk melestarikan budaya Tionghoa,” ungkap Remond.

Rencananya pihaknya akan menggelar pawai budaya dari tanggal 22 Februari hingga 1 Maret 2018 serta ditutup dengan perayaan Cap Go Meh tanggal 2 Maret 2018 mendatang.

Umat Tionghoa di Vihara tersebut pun melakukan ibadah kepada Tuhan dan para Buddha serta leluhur mereka untuk mengucapkan syukur, meminta kesepahaman di tahun baru ini serta berpamitan pada tahun yang telah lalu.

“Artinya kami ingin tahun ini, bisa lebih baik dari tahun lalu, dan terus membaik, Amin,” tukasnya. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini