Wilayah Kepulauan Sultra Diminta Tingkatkan Produksi dan Ekspor

159
Wilayah Kepulauan Sultra Diminta Tingkatkan Produksi dan Ekspor
CENDERA MATA - Wali Kota Baubau, AS Tamrin, hendak menerima cendera mata dari Balai Karantina Pertanian yang diserahkan oleh Plt Sekretaris Daerah Sultra, La Ode Mustari, Kamis (20/6/2019). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, BAUBAU– Kementerian Pertanian Republik Indonesia, lewat Kepala Balai Karantina Pertanian Jamil meminta kepada kepala daerah wilayah kepulauan di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk meningkatkan produktivitas dan ekspor komoditas pertanian.

Hal ini disampaikan Jamil saat mengisi acara temu koordinasi penguatan kawasan kepulauan dalam meningkatkan produksi dan akselerasi ekspor komoditas pertanian Sultra di Hotel Ratu Rajawali Kota Baubau, Kamis (20/6/2019). Acara tersebut dihadiri pimpinan daerah dan perwakilan pimpinan daerah wilayah kepulauan Sultra.

Kata Jamil, diharapkan dengan meningkatkan produksivitas dan ekspor komoditas pertanian, bisa menjadi sumber perekonomian berkelanjutan bagi suatu daerah.

“Pak mentri bilang kepada saya, arahan dari bapak presiden, untuk segera mengaselerasi seluruh potensi pertanian dari seluruh wilayah Indonesia. Untuk di Sulawesi Trnggara (Sultra), wilayah kepulauan bantulah kita agar produksi pertanian ini bisa meningkat. Caranya harus lewat gapoktan (kelompok tani), biar pemberdayaan masyarakatnya juga jalan,” ujarnya saat memberi sambutan.

Wilayah Kepulauan Sultra Diminta Tingkatkan Produksi dan EksporMenurunya, potensi pertanian kawasan kepulauan di Sultra itu memadai, hanya yang menjadi hambatan, di bidang pemasarannya. Kementerian Pertanian kemudian menawarkan agar para kelompok tani di desa diajari cara memasarkan produk. Selain itu, juga mesti ada infrastruktur penunjang macam jalan dan jembatan yang baik untuk mobilisasi hasil tani ke pasaran.

“Olehnya itu, perlunya ada sinergitas antara instansi yang ada di daerah agar seluruh program saling mendukung,” terang Jamil.

Di pihak lain, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sultra, La Ode Mustari, mengungkapkan saat ini ekspor produk pertanian masih minim menyumbang pendapatan daerah. Sebaliknya, sektor tambanglah yang menjadi penyumbang kas terbesar.

“Peningkatan yang paling tinggi itu sektor pertambangan 150 juta dolar per tahunnya (setara lebih dari Rp2 triliun). Sementara sektor pertanian sangat minim,” katanya. (B-)

 


Penulis : M6
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini