WTP dan Adipura Masih Jadi Buruan Utama Kery

65
Kery Syaiful Konggoasa
Kery Syaiful Konggoasa

ZONASULTRA.COM – Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yang menandakan administrasi keuangan serta pengelolaan aset sangat baik, dan tropi adipura yang menunjukkan betapa bersih dan sejuknya Kabupaten Konawe, rupanya masih menjadi buruan uatama sang Bupati, Kery Syaiful Konggoasa.

Kery Syaiful Konggoasa
Kery Syaiful Konggoasa

Sejak menjabat sebagai Bupati Konawe tiga tahun lalu, Kery Syaiful Konggoasa sudah menanamkan ambisi besar untuk mendapatkan kedua penghargaan itu. Untuk memuluskan keinginan itu, ia bahkan memberikan ultimatum kepada para Kepala Satua Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk memperbaiki administrasi pengelolaan keuangan dan juga aset. Jika ada temuan di SKPD tersebut, ia tak segan-segan untuk menggantinya.

Usaha mendapatkan tropi daerah bersih itu sebenarnya sudah hampir diraih pada 2015 lalu, hanya saja pada saat proses penilaian, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Unaaha yang kala itu masuk kategori penilaian dianggap belum memenuhi standar, sehingga Kabupaten Konawe hanya mendapat sertifikat saja.

Akibatnya, Kepala Puskesmas dan Camat Unaaha langsung dimutasi tanpa jabatan apa-apa, sebagai ganjaran atas ketidakberhasilan Konawe mendapatkan tropi adipura.

Perburuan adipura kembali dilakukan tahun ini, dengan harapan impian untuk kembali merebut adipura seperti puluhan tahun silam itu bisa terwujud, bahkan untuk memuluskan niatan itu, Kery menjanjikan bonus kepada petugas Dinas Kebersihan jika Kabupaten Konawe berhasil meraih tropi bergengsih tersebut.

“Sekarang ini kan baru tahap verifikasi dari tim, dan kita harapkan tahun ini kita bisa mendapatkan adipura. Kalau tahun lalu sebenarnya kita sudah hampir mendapatkan, hanya karena ada kesalahan sedikit makanya kita hanya bisa dapat sertifikat saja. Kalau tahun ini saya sangat optimis bisa mendapatkan itu,” kata Kery di ruang kerjanya, baru-baru ini.

Jika belum juga bisa mendapatkannya, Kery mengaku akan sangat kecewa, sebab usaha pemerintahannya untuk dapat merebut tropi yang setiap tahunnya diraih Kota Kendari itu terbilang sangat besar.

Perburuan WTP

Untuk predikat WTP sendiri mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe itu mengaku sudah mengintruksikan kepada semua kepala SKPD untuk segera mengembalikan kerugian negara yang menjadi temuan dalam proses pemeriksaan keuangan beberapa waktu lalu.

Ia juga sudah meminta kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk memperbaiki administrasi keuangan dan tata kelola aset. Kata dia, jika ada aset daerah yang saat ini masih tercatat dan di bawah oleh penjabat pada rezim pemerintahan sebelumnya untuk segerah ditarik kembali, meskipun tinggal bekasnya saja.

Ia mengaku sudah dua kali menolak untuk menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BPK, sebab dikhawatirkan masih ada tunggakan temuan yang harus dikembalikan.

“Saya kan sudah dua kali menolak untuk menandatangani hasil itu, bersamaan dengan Pemprov DKI Jakarta, karena saya mau semuanya selesai dulu. Artinya ada beberapa temuan kemarin yang harus diselesaikan, makanya sy perintahkan kepada semua SKPD untuk cepat mengembalikan kerugian itu,” ujarnya.

Dirinya tidak ingin, akibat adanya temuan tersebut di beberapa dinas menjadi penghambat terwujudnya mimpi Pemkab Konawe untuk mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Terkait aset daerah, Kery mengaku sudah melepaskan sejumlah aset yang masih berada di daerah lain seperti, Konawe Utara (Konut), Konawe Selatan (Konsel), Konawe Kepulauan (Konkep), serta beberapa aset yang ada di Kota Kendari.

“Kalau aset kita sudah bagus, kemarin juga saya sudah melepas aset kita yang ada di daerah lain, kemudian untuk kendaraan dinas, saya sudah perintahkan kepada Sat Pol PP, untuk mencari kembali aset yang masi tercatat untuk ditarik kembali, biar tinggal rangkanya saja,” ujarnya.

Kery mengaku dua hal ini menjadi prioritas pemerintahannya sebagai tolak ukur keberhasilan dirinya memimpin Kabupaten Konawe, daerah yang sudah melahirkan empat orang anak ini. Sebab jika Pemda berhasil meraih mimpin itu, meka kemajuan pembanguan yang merata akan mudah dilakukan.

“Yang jelas kalau saya sudah dapat dua ini (WTP dan Adipura), saya tenangmi jadi bupati, karena ini juga menjadi penentu suksesnya pemerintahan ini,” katanya seraya tersenyum.

Alasan untuk mendapatkan WTP diakuinya, untuk meningkatan jumlah anggaran dalam Dana Alokasi Umum (DAU) Konawe, yang saat ini lebih banyak digunakan untuk belanja pegawai. Sebab jika Konawe berhasil mendapatkan predikat WTP, maka DAU Konawe akan bertambah Rp.60 miliar yang nantinya bisa manfaatkan untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Sementara untuk tropi Adipura sendiri diakui Kery bisa menjadikan Konawe sebagai daerah persinggahan yang nyaman, dan nantinya bisa dikembangkan untuk potensi wisata daerah. (Adventorial)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini