ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dalam mewujudkan program Stop Buang Air Sembarangan (SBS), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari bekerja sama dengan dinas pekerjaan umum (PU) setempat akan menyediakan septi tank komunal (milik umum) pada 2017 mendatang.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan(P2PL) Dinas Kesehatan Kendari Erni mengatakan, tidak tersedianya septi tank pada setiap jamban di dalam rumah tangga merupakan salah satu kendala dalam mewujudkan program SBS. Mengatasi hal itu, pihaknya bekerja sama dengan dinas PU untuk menyediakan septi tank (komunal) milik umum.
Rencana tersebut tentunya bukan tanpa alasan. Menurutnya, kemampuan ekonomi masyarakat yang beragam menjadi salah satu faktor pendorong adanya rencana tersebut. Hal itu berdasarkan pengamatannya saat melakukan pemicuan di lapangan.
“Masyarakat kan ekonominya beda-beda, mungkin yang hari ini kita lakukan pemicuan dia bisa bikin (septi tank), tapi masyarakat yang lain belum tentu mampu,” kata Erni ditemui di ruang kerjanya, Senin (5/12/2016).
Menurut Erni, indikator jamban sehat yaitu apabila memiliki septi tank, serta air pembuangannya tidak mencemari lingkungan. Disebutkannya, saat ini masyarakat telah banyak yang memiliki jamban, namun sebagian belum memiliki septi tank, bahkan masih ada masyarakat yang membuang kotorannya di kali.
“Kalau buang air di jamban, tapi tidak punya septi tank, itu sama saja buang air sembarangan,” ujarnya.
Untuk itu, Erni berharap agar kepedulian masyarakat terhadap lingkungan bisa terbangun, sehingga Kota Kendari dapat mendeklarasikan kembali kota bebas (tanpa) buang air di sembarangan, sebagaimana keberhasilan yang telah diraih secara berturut-turut di tahun-tahun sebelumnya.
“Kita target di tahun 2018, kita deklarasi kota (SBS), karena kalau di Indonesia, itu baru beberapa kota yang deklarasi,” ujarnya. (B)
Reporter: Irsan Rano
Editor: Jumriati
