ADP – Sulkarnain Bisa Kembali Mengulang Sejarah Kemenangan Asrun – Musadar

93
Najib Husen
Najib Husain

ZONASULTRA,COM, KENDARI – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN telah mempaketkan kadernya, Adriatma Dwi Putra (ADP) sebagai calon walikota berpasangan dengan kader PKS Sulkarnain untuk maju dalam pemilihan walikota (Pilwali) Kendari 2017. Untuk benar-benar bersatu dengan PKS hanya tinggal menunggu waktu keluarnya SK dari DPP PKS.

Najib Husen
Najib Husen

Pakar Komunikasi Politik, Najib Husen mengatakan jika PAN dan PKS bersatu mengusung ADP – Sulkarnain, maka keduanya bisa menjadi pasangan yang paling ideal. ADP yang mewakili PAN dan Sulkarnain yang mewakili PKS dapat kembali mengulang sejarah kemenangan Asrun dan Musadar yang juga diusung PAN dan PKS dalam 2 periode walikota sebelumnya.

Dalam dua periode kepemimpinan Asrun – Musadar tidak pernah ada konflik dalam artian PAN dan PKS selalu sama-sama nyaman. Sehingga wajar jika kali ini PAN dan PKS kembali bersatu untuk memenangkan pertarungan.

“Kehadiran Sulkarnain itu menambah poin plus bagi ADP. Ada beberapa kelemahan ADP itu mampu ditutupi oleh Sulkarnain, salah satunya misalnya masalah penerimaan masyarakat terhadap ADP yang dianggap masih muda dan belum berpengalaman,” kata Najib di Kendari, Rabu (17/8/2016) malam.

Kontesatasi dalam Pilwali kali ini persaingannya lebih ketat, dibanding pertarungan PAN-PKS ketika mengusung Asrun-Musadar pada 2 periode sebelumnya. Namun ADP – Sulkarnain akan tetap diuntungkan karena ayah ADP yang juga walikota Kendari Asrun masih berkuasa ketika hari pemilihan.

BACA JUGA :  Cek Fakta: Keliru, Surat Suara Rusak Tak Dapat Diganti Bila Sudah di Bilik Suara

Menurut Najib, ada kecenderungan Asrun akan menggerakan kekuatan birokrasinya untuk mendudukan putra bungsunya itu menggantikannya. Selain itu, ADP-Sulkarnain juga akan mendapat tambahan kekuatan dari solidnya kader PKS di Kota Kendari.

“Mesin birokrasi itu kemungkinan akan digunakan dan itu bukan lagi rahasia umum sebenarnya,” ujar Najib yang juga akademisi Universitas Halu Oleo.

Sementara, bila diperhatikan kenapa PKS memilih Sulkarnain dan bukannya Musadar, karena melihat kekompakan kader yang lebih menginginkan Sulkarnain. Sebagai kader muda, Sulkarnain membawa energi baru bagi eksistensi PKS.

Mengenai catatan khusus Sulkarnain yang pernah gagal di pilcaleg tidak akan berpengaruh jika mesin politik tim sukses dapat mengelola isu tersebut dengan baik.

Ketepatan Memilih Pasangan Sangat Menentukan

——
Najib menilai dalam Pilwali nanti, salah satu yang paling penting adalah ketepatan dalam memilih pasangan. Jika salah memilih pasangan maka dipastikan kekalahan menjadi hal yang tidak bisa dihindari.

Namun disayangkan, pasangan ideal seperti ADP-Sulkarnai tidak tampak seperti pasangan calon walikota lainnya seperti Abdul Rasak dan Haris Andi Surahman yang didukung koalisi Golkar, Nasdem, dan PBB. Begitu pula Ishak Ismail yang dipaketkan dengan Alwi Genda oleh PDIP.

Ada beberapa persoalan yang mengganggu pasangan Rasak-Haris, misalnya track record Haris yang pernah bermasalah dengan hukum. Selain itu, sosok Haris juga tidak dikenal masyarakat karena muncul secara tiba-tiba.

“Kalau Ishak – Alwi agak lebih bagus dibanding pasangan Rasak-Haris, tapi belum seideal ADP-Sulkarnain. Apalagi kalau hanya diusung satu, PDIP (4 kursi) belum cukup untuk maju di Pilwali,” kata Najib yang telah meraih gelar Doktor (S3) Komunikasi Politik di Universitas Gajah Mada (UGM).

BACA JUGA :  Video Viral di Sampang Surat Suara Sudah Tercoblos 02, KPU: Narasi Hoaks

Salah satu pasangan figur yang juga layak ditunggu dan bisa menyaingi ADP-Sulkarnain adalah sosok Putra mantan Gubernur Sultra Muh. Zayat Kaimuddin (Derik). Derik yang saat ini baru mengantongi dukungan Hanura (2 kursi) dan PPP (1 kursi), bisa menjadi lawan berat ADP jika mendapatkan koalisi yang cukup dan pasangan yang tepat.

Berikut peta kekuatan sementara masing-masing figur

ADP- Sulkarnain didukung PAN (6), PKS (4), PKB (1), total 11 kursi, jika Gerindra ikut bergabung bisa 16 kursi

Abdul Rasak – Haris didukung Golkar (4), Nasdem (3), PBB (1), total 8 kursi

Ishak Ismail – Alwi Genda Didukung PDIP (4), jika bisa mendapat Demokrat (4) maka total 8 kursi

Derik – ? didukung Hanura (2), PPP (1), jika mendapat Demokrat maka pas 7 kursi

Catatan: Demokrat memegang peran kunci, jika ke Ishak maka Derik tidak mendapat pintu, begitu pula jika Demokrat ke Derik maka Ishak terancam tidak mendapatkan pintu. Gerindra juga memegang peranan penting jika tidak mendukung ADP, maka bisa turut melahirkan 4 pasangan calon di Pilwali. (A)

 

Reporter : Muhammad Taslim Dalma
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini