Air Mulai Surut, Sebagian Korban Banjir Kali Wanggu Memilih Tetap Bertahan di Tenda Pengungsian

175
Air Mulai Surut, Sebagian Korban Banjir Kali Wanggu Memilih Tetap Bertahan di Tenda Pengungsian
BANJIR KALI WANGGU -Luapan air dari Kali Wanggu yang menggenangi pemukiman warga telah surut. Beberapa warga mulai membersihkan rumah-rumah mereka, Selasa (16/5/2017) sore. Terlihat foto perbandingan saat kondisi banjir dan air mulai surut. (LUKMAN BUDIANTO/ZONASULTRA.COM)

Air Mulai Surut, Sebagian Korban Banjir Kali Wanggu Memilih Tetap Bertahan di Tenda PengungsianBANJIR KALI WANGGU -Luapan air dari Kali Wanggu yang menggenangi pemukiman warga telah surut. Beberapa warga mulai membersihkan rumah-rumah mereka, Selasa (16/5/2017) sore. Terlihat foto perbandingan saat kondisi banjir dan air mulai surut. (LUKMAN BUDIANTO/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Luapan air dari Kali Wanggu yang menggenangi pemukiman warga telah surut. Beberapa warga mulai membersihkan rumah-rumah mereka dan sudah ada yang meninggalkan tenda pengungsian dan kembali mendiami rumahnya. Sebagian lagi masih terlihat bertahan di tenda pengungsian.

Air Mulai Surut, Sebagian Korban Banjir Kali Wanggu Memilih Tetap Bertahan di Tenda PengungsianMega (40) warga Jalan Sungai Wanggu, Kelurahan Lepolepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari mengatakan memilih bertahan di tenda pengungsian karena takut adanya banjir susulan.

“Kita liat cuaca masih agak mendung. Jadi kita takut di rumah nanti tengah malam hujan deras terus banjir. Itu yang kita takutkan,” kata Mega di Jalan Kali Wanggu, Selasa (16/5/2017) sore.

Baca Juga : 406 Warga Jadi Korban Banjir Kali Wanggu

Meskipun masih bertahan di tenda pengungsian, namun istri dari Suardi (40) ini terlihat telah membersihkan lumpur yang memenuhi rumahnya. “Kita berdoa semoga tidak banjir lagi. Kasian juga kita kalau sudah membersihkan baru datang lagi banjir,” jelas Mega.

Baca Juga : Pengungsi Banjir Sungai Wanggu Keluhkan Minimnya Air Bersih dan MCK

Pantauan ZONASULTRA.COM, beberapa warga di lokasi pengungsian masih mengeluhkan kurangnya bantuan pakaian. Sementara untuk makanan dan obat-obatan masih mencukupi. Selain itu beberapa warga juga terutama anak-anak mulai terserang penyakit diare.

“Kalau bantuan dari pemerintah itu seperti obat, makanan, air, Alhamdulillah mencukupi. Hanya saja kita ini kekurangan pakaian,” kata Meri (23) yang masih bertahan di tenda pengungsian. (B)

 

Reporter : Lukman Budianto
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini