Anggaran Dinas Perhubungan Dipotong Rp 10 Miliar, Perawatan Jembatan Timbang Terancam

93
Kepala Dishubkominfo Sultra Hado Hasina
Hado Hasina

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa memotong anggaran Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sultra sebesar Rp 10 miliar. Pemotongan ini merupakan buntut dari pemotongan dana transfer ke daerah sebesar Rp 217,391 miliar sehingga Pemprov Sultra harus mengkaji ulang program 2016.

Kepala Dishubkominfo Sultra Hado Hasina
Hado Hasina

Kepala Dishubkominfo Sultra Hado Hasina mengungkapkan, pemotongan tersebut merupakan hasil  keputusan rapat final TPAD dan SKPD yang dilaksanakan Kamis (8/9/2016) kemarin. Hampir seluruh program prioritas di dinas yang dipimpinnya itu menjadi korban pemotongan anggaran.

“Yang paling vital adalah untuk perawatan mobile bridge atau jembatan timbang yang berada di 14 lokasi,” ungkap Hado Hasina saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (9/9/2016).

Dijelaskannya, dalam setiap tahun untuk perawatan satu buah jembatan timbang sekitar 5 persen dari total anggaran pembangunan jembatan dermaga pelabuhan sekitar Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar. Sehingga untuk satu buah jembatan timbang memerlukan biaya perawatan setiap tahunnya sekitar Rp 1,5 miliar.

“Tapi kan saya cuman usulkan Rp 1 miliar per jembatan, jika dikalikan 14 buah maka Rp 14 miliar,” ujarnya.

Hado melanjutkan, meskipun pemotongan tersebut merupakan keputusan final, pihaknya saat ini tengah mencari solusi dan sudah melakukan koordinasi dengan Wakil Gubernur Sultra Saleh Lasata dan pihak tim anggaran eksekutif DPRD Sultra agar pemotongan anggaran untuk perawatan jembatan timbang dapat dipertimbangkan kembali.

Hado menilai perawatan jembatan timbang merupakan salah satu program vital dan prioritas dan diperlukan masyarakat, apalagi beberapa lokasi dermaga pelabuhan yang ada di Sultra saat ini tengah dalam kondisi memprihatinkan.

Diantaranya, jembatan yang berada di Pelabuhan Fery Torobulu-Tampo sudah mengalami kerusakan yang parah, kemudian Pelabuhan Fery Waarah-Baubau juga dalam kondisi putus, dan Pelabuhan Fery Kendari-Langara.

“Ini merupakan lokasi yang urgen dalam jalur perhubungan yang ada di Sultra, kalau macet satu dua jam saja berteriak satu Sultra ini, kalau jalan kan masih bisa ditunda,” terangnya.

Hal ini, kata Hado, juga akan berimbas pada pelayanan terhadap masyarakat dan tentunya akan berimbas pula pada laju pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, menjelang mudik hari raya Idul Adha tahun ini, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi awal dengan memasang papan jalan yang dinilai memiliki kualitas terbaik di sejumlah jembatan timbang yang mengalami kerusakan agar perjalanan mudik masyarakat tetap berjalan dengan baik.

“Mau tidak mau kita lakukan itu, kita tempeli papan dan biayanya juga tidak seberapa,” ungkapnya. (B)

 

Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini