Berdiri 1966, Guru dan Kepsek di SD 3 Wawolesea Ngantor di Perpustakaan

197
Berdiri 1966, Guru dan Kepsek di SD 3 Wawolesea Ngantor di Perpustakaan
PERPUSTAKAAN-Terlihat kepala sekolah SDN 3 Wowawolesea Alupim Spd saat menunjukan ruang kerja berasama denga stafnya yang tidak lain kanotor tersebit adalah sebuah perpustakaan sekolah,di karenakan sejak berdiri pada tahun 1966 atau sekitar 50 tahun lamanya sekolah tersebut belum mempunayai kantor hingga saat ini juga beberpa fasilitas lainnya,ini merupakam salah satu sekolah yang menambah daftar panjang terkait banyak sekolah di kabupaten konawe utara(Konut) yang masih sangat kekurangan dan sangat memerlukan bantuan,akan tetapi yang terjadi minim dari perhatian pemerintah.(JEFRI/ZONASULTRA.COM).
Berdiri 1966, Guru dan Kepsek di SD 3 Wawolesea Ngantor di Perpustakaan
PERPUSTAKAAN-Terlihat kepala sekolah SDN 3 Wowawolesea Alupim Spd saat menunjukan ruang kerja berasama denga stafnya yang tidak lain kanotor tersebit adalah sebuah perpustakaan sekolah,di karenakan sejak berdiri pada tahun 1966 atau sekitar 50 tahun lamanya sekolah tersebut belum mempunayai kantor hingga saat ini juga beberpa fasilitas lainnya,ini merupakam salah satu sekolah yang menambah daftar panjang terkait banyak sekolah di kabupaten Konawe Utara(Konut) yang masih sangat kekurangan dan sangat memerlukan bantuan,akan tetapi yang terjadi minim dari perhatian pemerintah.(JEFRI/ZONASULTRA.COM).

 

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU – Sejak 50 tahun berdiri, SDN 3 Wawolesea, Konawe Utara (Konut), belum memiliki ruang kantor guru dan kepala sekolah (Kepsek). Tak hanya itu, ruang usaha kesehatan sekolah (UKS), Musolah,dan MCK, termasuk perumahan sekolah juga tak ada.

Kepala Sekolah SDN 3 Alupin Spd, mengatakan bahwa dirinya dan guru setempat harus megunakan perpustakaan sebagai ruang kerjanya dan guru lainnya. Akibatnya, saat mereka mengadakan rapat biasanya terganggu oleh siswa yang juga datang menggunakan perpustakaan itu.

“Kami sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan ke pemerintah Kabupaten Konawe Utara akan tetapi hingga saat ini tak ada tindaklanjutnya,” Kata Alupin yang memimpin di SD itu sejak 2012, di Wanggudu, Sabtu (4/3/2016).

Dengan kondisi demikian, SD yang dengan jumlah siswa 150 orang tersebut tetap berusaha menjalankan proses belajar mengajar dengan baik. Olehnya, lanjut Alupin, pihaknya sudah mengadakan perubahan yang cukup pesat dengan mengembangkan teknik ilmu computer (TIK) di salah satu ruang belajar siswa dan lain sebagainya.

Tahun 2016 ini, pihaknya berharap pemerintah Kabupaten bisa lebih memperhatikan segala kekurangan fasilitas sekolah di SD itu. Tambah Alupin, untuk menciptakan generasi penerus yang lebih baik, maka fasilitas sekolah tidak boleh disepelekan.

 

Penulis : Jefri Ibnu

Editor  : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini