BI: Kinerja Perbankan Sultra Meningkat

35

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat kinerja perbankan di Sultra pada triwulan I 2015 mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari adanya percepatan pertumbuhan penghimpunan dana masyarakat dan kredit yang disalurkan.

Seperti yang dipaparkan Deputi Kepala Perwakilan Bidang Ekonomi Moneter BI Sultra Harisuddin, dana yang berhasil dihimpun perbankan Sultra pada triwulan I 2015 mengalami percepatan pertumbuhan setelah pada triwulan sebelumnya berada dalam tren yang melambat. Sampai dengan triwulan I ini, jumlah dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 13,25 triliun, mengalami peningkatan dibandingkan triwulan IV 2014 sebesar Rp 12,17 triliun. Peningkatan kinerja tersebut didorong oleh pertumbuhan pada giro sebesar 5,11% (yoy) dan tabungan sebesar 2,62% (yoy). 
Dari sisi penyaluran kredit kata Harisuddin, secara keseluruhan juga mengalami sedikit peningkatan. Pada triwulan I 2015, kredit perbankan tumbuh sebesar 10,6% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,1% (yoy). Secara nominal, jumlah kredit yang disalurkan sampai dengan awal tahun 2015 tersebut pun meningkat dari Rp 15,17 triliun pada triwulan IV 2014 menjadi Rp 15,43 triliun pada triwulan I 2015.
“Peningkatan yang terjadi di sisi penyaluran kredit tersebut lebih dipengaruhi adanya perbaikan penyaluran kredit investasi,” kata Harisuddin di Kendari, Senin (1/6/2015).
Kredit investasi lanjutnya, tercatat mengalami kontraksi sebesar 6,59% (yoy). Inj lebih baik setelah pada triwulan IV 2014 terkontraksi sebesar 14,77% (yoy). Sementara itu kredit modal kerja tumbuh sebesar 1,63% (yoy) pada triwulan I 2015, melambat setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 4,42% (yoy).
Dengan kondisi tersebut, intermediasi perbankan yang diindikasikan dengan indikator Loan to Deposit Ratio (LDR) atau rasio antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber pada triwulan I 2015 mencapai 116,46%, lebih rendah daripada triwulan sebelumnya yang mencapai 124,67%. 
“Penurunan intermediasi ini lebih dipengaruhi oleh pertumbuhan penghimpunan dana yang lebih besar dari pertumbuhan pada penyaluran kredit,” ujarnya.
Meskipun kinerja perbankan Sultra mengalami peningkatan tambahnya, risiko kredit bermasalah (NPL) ternyata juga mengalami peningkatan namun masih berada dalam level yang aman. Di sisi lain, kondisi sistem keuangan di Sultra juga mengalami perlambatan sejalan dengan trend konsumsi pemerintah dan masyarakat yang melambat di awal tahun.
 
Saat ini di Sultra terdapat 24 bank umum terdiri dari 18 bank konvensional dan enam bank syariah. Bank perkreditan rakyat (BPR) sebanyak 12 terdiri dari delapan BPR milik pemerintah daerah dan empat BPR milik swasta. (**Jumriati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini