BI : Perekonomian Sultra Membaik

50
konferensi Pers BI - Saat konferensi pers terkait gambaran perekonomian Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan II 2016, di Kantor BI Sultra, Jumat (9/9/2016).
konferensi Pers BI - Saat konferensi pers terkait gambaran perekonomian Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan II 2016, di Kantor BI Sultra, Jumat (9/9/2016).
 konferensi Pers BI - Saat konferensi pers terkait gambaran perekonomian Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan II 2016, di Kantor BI Sultra, Jumat (9/9/2016).
KONFERENSI PERS BI Saat konferensi pers terkait gambaran perekonomian Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan II 2016, di Kantor BI Sultra, Jumat (9/9/2016). Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI– Perekonomian Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkat 6.8 persen pada triwulan II tahun 2016, dibandingkan sebelumnya hanya tercatat sebesar 5,5 persen. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kendari mencatat, penyebab peningkatan ini karena adanya akselerasi yang terjadi pada konsumsi rumah tangga dan konsusmsi pemerintah serta perbaikan kinerja eskpor luar negeri Sultra.

Kepala perwakilan BI Kendari, Dian Nugraha menyebutkan pada bulan Agustus 2016 terjadi deflasi sebesar 0,19 persen, jauh mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,99 persen. Dian menuturkan, penurunan tekanan inflasi dipengaruhi oleh penurunan inflasi di Kota Bau bau (-0.72 persen) dan Kota Kendari (0,01 persen).

Lanjutnya, pada bulan September 2016 Sultra diperkirakan akan mengalami deflasi, tetapi akan terdapat potensi peningkatan tekanan jika dibandingkan dengan bulan Agustus.

“Stabilitas keuangan daerah masih terjaga,” sambung Dian dalam keterangan pers di kantor perwakilan Bank Indonesia Kendari, Jumat (9/9/2016).

Menurutnya, tingkat konsumsi masyarakat yang masih tinggi, perilaku berutang yang masih normal, dan resiko kredit yang masih terjaga berdampak minimal pada sistem keuangan.

“Secara keseluruhan kinerja perbankan di Sultra masih terjaga yang ditandai dengan pertumbuhan asset, kredit , dan DPK,” ungkap Dian.

Hal ini juga dibuktikan dengan sistem pembayaran non tunai di Sultra pada triwulan II 2016 melalui sistem kliring dan RTGS. Dan terjadi peningkatan baik secara nominal maupun jumlah transaksi dibandingkan periode sebelumnya. Terjadi net outflow sesuai dengan pola musimnya pada sistem pembayaran tunai.

“Kedepan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sultra mencapai 7,3 persen pada triwulan III 2016 dan kisaran 7,5 persen -7,9 persen pada triwulan VI,” kata Dian mengakhiri pemaparannya. (A)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini