ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Terhitung sejak Januari hingga Februari 2016, jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) terus bertambah. Kini telah mencapai angka 145 kasus.
Angka tersebut terbilang cukup banyak. Sebab, pada 2015 lalu kasus DBD di Konsel hanya ada 48 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Konsel Boni Lambang Pramana mengatakan, seiring dengan bertambahnya curah hujan di Konsel, maka penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini juga kemungkinan akan bertambah. Sebab, perkembang biakannya terjadi di musim hujan.
Menurut Boni, pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan pencegahan seperti mengadakan penyuluhan, kunjungan ke lapangan dan abatesasi (pemberian obat abate untuk membunuh jentik nyamuk) kepada seluruh masyarakat Konsel.
Namun, kata dia, kendala terbesar justru berada di masyarakat sendiri yang tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari gigitan nyamuk. Untuk memutuskan mata rantai perkembang biakan nyamuk, kata Boni, dibutuhkan kemauan keras masyarakat untuk hidup sehat karena pengasapan (fogging) bukanlah satu-satunya cara mencegah DBD.
“Intinya bagaimana mereka melakukan pola hidup bersih dan sehat seperti 3M (menutup, menguras, mengubur) plus mencegah,” kata Boni ditemui di ruang kerjanya, Kamis (11/2/2016).
Dinkes, lanjut Boni, telah melakukan upaya pengobatan yang maksimal di seluruh Puskemas di Konsel. Apabila pihak Puskesmas tidak mampu menanggani pasien DBD, maka langsung dirujuk ke rumah sakit.
Apabila ada warga yang menderita demam tinggi selama dua hari, Boni menghimbau untuk segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat agar dilakukan pemeriksaan apakah terserang DBD atau tidak.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Zonasultra.com, 145 penderita DBD di Konsel tersebar di beberapa Puskesmas seperti Konda sebanyak 8 kasus, Lainea sebanyak 36 kasus, Lameuru sebanyak 22 kasus, Ranomeeto sebnayak 36 kasus, Wolasi sebanyak 2 kasus, Pamandati sebanyak 27 kasus, Mowila sebanyak 2 kasus, DU sebanyak 3 kasus, Moramo sebanyak 5 kasus, Basala sebanyak 1 kasus, Laonti sebanyak 2 kasus dan Bima Maroa sebanyak 1 kasus.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Jumriati
