ZONASULTRA.COM, LANGGARA – Ratusan masyarakat yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) mendatangi kantor pemerintah daerah (Pemda) dan kantor Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) setempat, Rabu (3/6/2015). Massa mempertanyakan nasib mereka yang sampai saat ini belum ada kejelasan sejak adanya pengumuman beberapa waktu lalu.
Mereka menilai pembatalan hasil seleksi CPNSD oleh Kementrian Pendayaagunaan Aparatur Negara (KemenPAN) telah mencederai semangat negeri yang mengedepankan proses hukum sebagai panglima dan telah melukai rasa keadilan masyarakat Wawonii. KemenPAN tidak semestinya melakukan pembatalan secara sepihak dikarenakan permasalahan tersebut sudah masuk ranah hukum, dan yang berhak membuktikan adalah pihak penegak hukum.
“Kami menolak keras pembatalan hasil seleksi CPNSD Konkep sebagaimana tertuang dalam surat menpan-rb tanggal 11 maret 2015,” kata kordinator aksi, Rusta Alfian.
Dengan surat pembatalan itu, urai dia, telah melanggar hak asasi manusia peserta yang telah mengikuti proses perekrutan CPNSD sebab dengan tiba-tiba tanpa landasan hukum yang jelas.”Desakan dan tuntutan kami agar Pemda dan DPRD segera menindaklanjuti persoalan ini. Kami minta keputusan penetapan NIP tanggal 27 Februari lalu segera diumumkan,” kata Rusta Alfian.
Pj. Bupati Konawe Nur Sinapoy yang menerima aspirasi para CPNSD tersebut menyatakan sudah menindak lanjuti masalah tersebut. Bahkan pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan Menteri PAN di Jakarta.
“Sampai saat ini kita masih tengah berupaya, oleh sebab itu dari hasil yang terintegrasi dari TKD ke TKB minimal 50% anak daerah bisa terakomodir dalam proses tersebut,” kata Nur Sinapoy.
Dikatakan, hasil terintegrasi penerimaan CPNSD akan diumumkan bersamaan dengan hasil TKD perekrutan CPNSD ditahun 2016. “Proses TKD dan TKB yang terintegrasi pada tahun 2014 kemarin, penundaannya kami sudah usulkan agar bersamaan dengan hasil TKD formasi tahun 2016,” ujarnya.
Terkait hasil TKDA atau TKBD yang akan diumumkan, dirinya mengakui akan menunjukan sikap loyal kepada pimpinan jika sudah ada keputusan dari kemenpan.(Arjab Karim)
