Dituding Jual Raskin di Atas Standar Bulog, Ini Penjelasan Kades Laimeo

32
Ilustrasi

 

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Kepala Desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menepis segala tudingan yang menyebutkan dirinya menjual beras miskin(raskin) di atas standar Bulog kepada masyarakat.

Nurlia K, saat dikonfirmasi, Selasa (19/4/2016) menjelaskan bahwa informasi tersebut sengaja dibesar-besarkan oleh orang yang ingin menjatuhkan dirinya sebagai pemimpin di desa tersebut.

Harga raskin itu, kata Nurlia, sudah sesuai kesepakatan musyawarah dengan warga Laimeo, tepatnya di bulan Februari sebelum raskin tersebut disalurkan pertengahan April ini.

“Saya sebagai kepala desa sudah mengadakan musyawarah kesepakatan sama warga sebelum di turunkan ini raskin di Laimeo, untuk menyepakati prosedur penyaluran raskin. karena tidak semua yang membayar, baru sementara ini beras harus dibagi rata ke warga.”kata Nurlia.

Dia menuturkan, dari 127 jumlah kepala keluarga (KK) di Desa Laimeo, hanya setengah saja atau sekitar 63 KK yang membayar raskin dan sisa dari jumlah KK tersebut belum menyelesaikan biaya administrasinya. Sementara syarat untuk mendapatkan raskin dari Bulog harus menyelesaikan pembayarannya sesuai jumlah KK yang dilaporkan.

“Yang harus kita bayar di Bulog itu keseluruhannya 127 KK. Rp 4,3 juta, sementara yang membayar cuma sekitar 63 KK saja dengan jumlahnya Rp 2 juta. Akhirnya saya pinjamkan uang berbunga Rp 2,3 juta, kembali Rp 2,9 juta dan berbunga 600 ribu, baru di sini kalau kita pinjam uang mau pinjam 1 hari, 1minggu,1 bulan sama ji bunganya,” terang Nurlia.

Kades yang baru terpilih ini juga mengatakan, jumlah raskin yang dari bulog sebanyak 555 kilogram dan disalurkan ke warga sebanyak 15 liter per KK dengan harga Rp 30 ribu untuk warga yang membayar. Sedangkan bagi warga yang belum mempunyai dana untuk menebus raskin, sebagai syarat hanya diberi 10 liter saja dengan harga yang sama.

“Itu yang 5 liter sisanya tiap KK saya tidak jual, tapi saya berikan sama tempat saya pinjam uang berbunga itu untuk warga yang belum membayar. karena itu tempatku pinjam uang dia bilang kasi saja beras sebagai gantinya,” tungkasnya.

Sebelumnya, kades Laimeo, Nurlia K dituding oleh seorang warganya, Andi Aswad telah menjual raskin di atas standar bulog. Dari harga bulog Rp 1600 dijualnya dengan harga Rp 3000 rupiah per liter, sehingga beberapa warga merasa diberatkan dengan harga tersebut. (B)

 

Penulis : Jefri Ibnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini