ZONASULTRA.COM, KENDARI – Fraksi PDI Perjuangan (PDI-P) DPRD Kota Kendari mempertanyakan anggaran sebesar Rp 9 miliar untuk pengadaan bus sekolah yang dikelola dinas perhubungan setempat.
Ketua Fraksi PDI-P, Umar Bonte mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari seharusnya memberikan alasan yang jelas terkait anggaran pendidikan yang bisa dikelola oleh dinas perhubungan walaupun anggaran tersebut digunakan untuk pembelian bus sekolah. (Baca Juga : Anggaran Garasi Bus Trans Lulo Dipending)
Terlebih lagi, lanjutnya, sisa anggaran dari pembelian bus sekolah sebesar Rp 800 juta akan digunakan untuk pembuatan garasi bus trans lulo.
“Hal inilah yang ingin kami ketahui terlebih dahulu. Sebab hingga sekarang kami dari Fraksi PDI Perjuangan belum mengetahui alasan yang jelas terkait hal tersebut,” kata Umar di ruang kerjanya, Kamis (17/9/2015).
Dia juga menyoroti pemberian nama bus sekolah yang disebut Trans Lulo. Menurutnya, seharusnya namanya tidak menggunakan Trans Lulo tetapi menggunakan nama bus sekolah.
Pihaknya juga menilai anggaran sebesar Rp 9 miliar itu tidak jelas sehingga perlu adanya transparansi dalam persoalan anggaran tersebut.
“Pada pembahasan APBD perubahan yang lalu saya meminta adanya transparansi dari Pemkot terkait kontrak-kontrak kerja yang dilakukan dengan pihak ketiga. Sehingga setiap anggaran yang digunakan dapat diketahui peruntukannya,“ tuturnya.
