Hasil Visum Keluar, Guru Ngaji di Kambu Sangkal Cabuli Santrinya

141
Hasil Visum Keluar, Guru Ngaji di Kambu Sangkal Cabuli Santrinya
Tersangka MR

Hasil Visum Keluar, Guru Ngaji di Kambu Sangkal Cabuli Santrinya Tersangka MR

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Hasil visum terhadap bocah yang diduga alami pelecehan seksual telah keluar. Hasilnya, ada luka lecet pada kemaluannya.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Poasia Kompol Haeruddin membenarkan hal tersebut. Haeruddin mengatakan, surat pemberitahuan dimulainya penyelidikan juga telah dilimpahkan pada kejaksaan. “Jadi, kita tunggu saja proses hukumnya,” kata Kapolsek saat dikonfirmasi, Jumat (4/8/2017).

Sementara tersangka MR mengatakan menolak hasil visum tersebut. Guru mengaji ini mengatakan dirinya tidak mencabuli anak didiknya atau santrinya tersebut dan hanya membantu anak berusia enam tahun itu beristinja.

“Saya tidak yakin kalau anak itu mengalami luka, karena tidak ada yang saya lakukan. Hanya saya kasih cebok,” ucapnya dibalik jeruji besi, Kamis (3/8/2017).

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Lanjutnya, ia melakukan itu karena menganggap anak itu sebagai anaknya sendiri. “Saya ini dekat dengan keluarganya, sering pergi di rumahnya, makanya tidak mungkin melakukan hal itu, termasuk santri yang lainnya,” tambah R.

Selain itu R juga menjelaskan bahwa dirinya sudah tiga tahun mengajar anak-anak mengaji, dan santri perempuan sebanyak 14 orang. Dan anak itu baru 1 tahun datang belajar. “Yang datang belajar mengaji itu hanya anak-anak tetangga,” ujarnya.

Tetangga tersangka pelaku pelecehan tersebut yang tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan, dirinya kaget, karena tidak percaya bahwa pelaku R melakukan (pelecehan seksual) hal itu kepada santrinya. Karena pelaku baik sekali sama tetangga.

BACA JUGA :  Ini Penjelasan Polda Sultra Terkait Insiden Salah Tembak di Kendari

(Berita Terkait : Guru Ngaji di Kambu Ketahuan Cabuli Santrinya Hingga 3 Kali)

“Saya tidak percaya karena itu bapak baik sekali sama anak-anak termasuk sama kami. Mengajar mengaji saja tidak memungut biaya. Dan kemudian itu bapak sering ceramah di mesjid, shalat lima waktu di mesjid. Makanya kami kaget mendengar hal itu,” jelasnya.

Sebelumnya kepada Zonasultra.com, ayah tiga anak ini mengaku telah melakukan tindakan tidak terpujinya itu sebanyak tiga kali. “Saya khilaf. Saya sangat menyesal telah melakukan itu. Saya siap pertanggungjawabkan perbuatan saya,” tutur MR di Polsek Poasia, Selasa (1/8/2017) lalu. (B)

 

Reporter: Lukman Budianto
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini