Inflasi Dapat Ditekan, Ini Tips Gubernur Jawa Tengah

84
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar PranowoPELATIHAN BI : Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat menjadi narasumber dalam pelatihan wartawan daerah 2017 yang diselenggarakan Bank Indonesia di Jakarta, Senin (20/11/2017). (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyebut inflasi dapat ditekan. Pernah menyabet penghargaan nasional TPID Terbaik dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Inovatif, Ganjar membagi tips menekan inflasi di daerah.

Menurutnya, ada beberapa cara yang bisa digunakan menekan inflasi di daerah. Berangkat dari pengalaman Provinsi Jawa Tengah, meskipun tidak cukup mudah mengendalikan kondisi ekonomi yang cukup pesat di provinsi tersebut.

“Saya ada 35 kabupaten dan kota, 36 juta jiwa penduduk dan bagaimana bisa melihat jam per jam harga yang ada. Saya meminta solusi CCTV ekonomi yang kemudian bisa melihat di tempat-tempat distribusi, produksi, dan lainnya. Untuk melihat kondisi yang ada, maka ide kemudian diterjemahkan oleh Iskandar Simorangkir yang saat itu menjabat sebagai kepala Bank Indonesia Jawa Tengah,” jelas Ganjar saat menjadi narasumber dalam pelatihan wartawan daerah 2017 yang diselenggarakan Bank Indonesia di Jakarta, Senin (20/11/2017).

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk mengecek satu per satu harga, pihaknya mendesain aplikasi yang namanya Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHaTi). Melalui aplikasi itu, pemerintah bisa melakukan diskusi untuk mengambil tindakan tanpa harus melakukan rapat.

“Pertama mengurangi biaya konsumsi. Rapat itu kadang-kadang repot. Ngumpul ada yang terlambat, pakai makan. Makannya gak enak nanti marah. Sekarang dilakukan dengan cara chatting. Jadi uang komunikasi disediakan,” terangnya.

Dengan SiHaTi, pihaknya bisa mengambil tindakan dengan sangat cepat. Namun, keberhasilan yang telah diraih bukan tanpa persoalan. Sebab, disipilin untuk menginput data menurutnya masih penting untuk didorong. Karena pada level kabupaten dan kota tidak semua berdisiplin untuk memasukan data.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Selain itu, Ganjar mewajibkan semua OPD di Jawa Tengah mempunyai dan menggunakan akun media sosial. Sehingga dapat memudahkan para OPD dalam menyampaikan informasi harga tiap hari. Dalam aplikasi tersebut terdapat teknologi, solusi, dan inovasi. Olehnya itu pihaknya bisa memonitor harga, virtual meeting, dan eksekusi aksi.

Melalui informasi tersebut, pihaknya bisa memantau apa yang akan terjadi. Kemudian disosialisasikan kepada masyarakat melalui media, mengingat peran media yang sangat penting.

“Memantau perkembangan harga komoditas melalui aplikasi itu yang ada di gadget masing-masing,” tambahnya

Dia menyebutkan faktor psikologis yang bisa didorong dengan mengunjungi pasar bersama media massa. Sehingga media bisa memblow up untuk meredam harga dengan cepat. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini