Ini Klarifkasi Terkait Penahanan Mobdis Dinkes Konut

52

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU-Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes)  Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), akhirnya memberikan klarifikasi terkait kabar penahanan mobil dinas (Mobdis) Kepala Dinkes Konut dr Martaya karena diduga digunakan untuk sosialisai terselubung, Kamis (12/11/2015).

Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinkes Konut Yahya menerangkan,  mobdis yang ditahan  dengan nomor polisi DT 1155 M bukanlah mobdis Kepala Dinkes Konut karena itu adalah mobdisnya dan dia yang mengendarainya saat ditahan sekelompok orang. (Baca Juga : Diduga Lakukan Sosialisasi Terselubung, Mobil Kadis Kesehatan Konut Diamankan )

“Mobil itu adalah mobil dinas saya. Kalau Pak Martaya platnya DT 24 M,” terang Yahya, Jumat (13/11/2015)

Hal itu terjadi sekitar pukul 17.00 Wita saat Yahya bersama sejumlah petugas kesehatan, sedang perjalanan pulang setelah memberikan sosialisai penyakit kaki gajah dan pelayanan obat pil lariasis kepada warga di rumah Kepala Desa Padalere, Kecamatan Wiwirano, Konut.

“Kami dipalang sama orang tak dikenal saat menuju pulang setelah sosialisasi penyakit kaki gajah. Itu bukan panwas yang melakukan karena panwaspun ikut dampingi kami pada saat sosialisasi itu,” terang Yahya, Jumat (13/11/2015).

Melihat kondisi yang sudah tegang, saat itu Yahya mengaku langsung menyerahkan kunci mobilnya kepada sekelompok orang yang menahannya itu untuk dibawa ke kantor polisi.

Namun kemudian permasalahan ini sudah diklarifikasi ke pihak kepolisian. Menurut Yahya mobdisnya itu telah dikembalikan kepadanya karena dianggap tidak terbukti melakukan sosialisai terselubung sebagaimana yang dituduhkan sekelompok orang yang menahannya itu.

Sementara itu Martaya yang dikonfirmasi via ponsel menjelaskan, kegiatan yang dilakukan pihak Dinkes Konut itu tidak ada kaitannya dengan kegiatan politik jelang pilkada di Konut. Ini adalah murni sosialisasi penyakit kaki gajah yang memang wajib diadakan di masyarakat dengan berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan petugas yang melakukan sosialisasi itu mengantongi surat tugas resmi.

“Ini kan program nasional yang kita jalankan, bukan program Dinkes Konut. Sudah kewajiban kami memberikan pelayanan kepada masyarakat karena jika ini tidak tersalurkan akan banyak masyarakat Konut yang terkena penyakit kaki gajah,” jelas Martaya.

Kepala Puskesman Molawe, Mistati, juga ikut memberikan pembelaan atas kejadian itu.

“Seharusnya jangan langsung menfonis petugas kesehatan bahwa sosialisasi ini ada kaitan politik. Kami berperan besar dalam pelayanan penyakit kaki gajah karena jika ini tidak segera di realisiskan maka akan berdampak buruk kepada masyarakat. Saya saja sosialisasi ke desa-desa dari pagi sampai jam 10 malam,” bela Mustati.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini