Ini Komentar Masyarakat tentang Uang Rupiah Baru

130
Ini Komentar Masyarakat tentang Uang Rupiah Baru
PENUKARAN UANG - Antusias masyarakat yang datang ke Mall Mandonga, saat melakukan penukaran uang Rupiah baru melalui kas keliling BI, Jumat (23/12/2016). Masyarakat mengantri untuk menukarkan uang Rupiah lama dengan uang Rupiah baru yang belum lama ini dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Indonesia. (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA. COM)
Ini Komentar Masyarakat tentang Uang Rupiah Baru
PENUKARAN UANGAntusias masyarakat yang datang ke Mall Mandonga, saat melakukan penukaran uang Rupiah baru melalui kas keliling BI, Jumat (23/12/2016). Masyarakat mengantri untuk menukarkan uang Rupiah lama dengan uang Rupiah baru yang belum lama ini dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Indonesia. (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA. COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Masyarakat yang datang berbelanja tidak mau ketinggalan untuk menukarkan uang yang mereka miliki dengan uang Rupiah baru, saat Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan kas keliling pelayanan penukaran uang Rupiah tahun emisi 2016 di Mall Mandonga Kendari Jalan Abdullah Silondae, Jumat (23/12/2016).

Salah satunya warga Kelurahan Mandonga, Ristati, warga Kelurahan Mandonga mengungkapkan telah menukarkan uang miliknya dengan uang Rupiah baru. Dirinya rela mengantri untuk melihat dan memegang langsung uang emisi 2016 tersebut.

Terkait model, menurut dia sama saja, hanya berbeda gambar pahlawan. Selain itu, uang pecahan Rp 10.000 yang pada bagian belakang menampilkan Taman Nasional Wakatobi dinilainya sebagai hal yang membanggakan.

(Berita Terkait : Kenalkan Uang Desain Baru pada Masyarakat, BI Sultra Lakukan Layanan Kas Keliling)

“Saya juga belum pernah berkunjung ke sana (Wakatobi), tapi iya bagus, supaya makin terkenal,” katanya saat ditemui usai menukarkan uangnya pada kas keliling BI di Mall Mandonga.

uang-baru-penukaran

Sementara warga Kendari lainnya, Mardiah mengaku belum ingin mentransaksikan uang Rupiah yang telah ia tukarkan. “Mungkin belum pi dibelanjakan, nantilah,” ujarnya.

Terkait gambar taman laut Wakatobi yang terdapat pada pecahan Rp 10.000 merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sultra. Terlebih lagi, dirinya merupakan orang asli tanah Buton. Dengan adanya gambar tersebut, dapat melestarikan keindahan alam Sulawesi Tenggara (Sultra), khususnya Wakatobi.

Lain halnya dengan Nuning yang mengatakan uang Rupiah baru ini seperti uang palsu yang mirip dengan uang monopoli. Dia masih merasa asing dengan tampilan uang Rupiah baru ini. Namun, secara perlahan dia mengatakan akan terbiasa dengan wajah baru uang NKRI tersebut.

Berbagai tanggapan dilontarkan masyarakat tentang desain baru mulai dari gambar pahlawan, tari daerah, flora dan pemandangan alam, baik itu positif maupun negatif. Namun, seperti diketahui bahwa BI mendesain dan mencetak uang Rupiah ini berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

Deputi Kepala Perwakilan BI Bidang Ekonomi Moneter Harisuddin menjelaskan, BI mencetak uang Rupiah ini melalui perancanaan yang sangat matang. Desain untuk figur dan warna yang tampil pada wajah baru uang Rupiah tahun emisi 2016 sudah diatur oleh UU tersebut.

“Kalau kita memiliki banyak referensi uang negara lain, bukan hanya Cina, Thailand, dan lainnya, semua hampir mirip. Karena bahan dasar uang itu semua sama yaitu serat kapas, tinggal pemilihan warna dan figur yang akan dijadikan gambar pada uang,” jelas Harisuddin. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini