Kanwil Kemenkumham, Napi Kabur Dari Rutan Kolaka, Murni Kelalaian Petugas

245
Kepala Divisi (Kadiv) humas Kemenkumham Sultra, Muslim
Muslim

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Hingga saat ini Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Tenggara (Sultra), masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kaburnya seorang Narapidana (Napi) dari Rumah Tahanan (Rutan) kelas II B Kolaka, Sabtu (26/11/2016) lalu.

Kepala Divisi (Kadiv) humas Kemenkumham Sultra, Muslim
Muslim

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumhan Sultra, Muslim mengatakan, saat ini pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke pihak Dirjen Kemenkumham. Meski demikian pihaknya juga belum membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab pasti kaburnya Jayadi (30), warga binaan Rutan Kolaka atas kasus narkotika.

“Kita belum bentuk tim apa pun terkait kasus ini, kemarin itu saya terima laporan pas saya masih di Jakarta. Kita masih tunggu sampai tujuh hari untuk lakukan klarifikasi di sana,” tuturnya, Kamis (1/12/2016).

Pihaknya pun telah memerintahkan Kabid Keamanan Kanwil Kemenkumham Sultra, untuk melaporkan kejadian itu ke ke Dirjen Kemenkumham. Pihaknya pun telah menyampaikan ke pihak Rutan Kolaka untuk melakukan klarifikasi, terkait kaburnya napi dari ruang tahanan.

“Boleh laporan dari sana di kirim di sini dan boleh juga kita tim dari sini yang ke sana, artinya kan itu apakah hasil klarifikasi dari sana menujukan sesuatu yang membutuhkan tim untuk turun kesana atau seperti apa,” ujarnya.

Meski demikian, pihak Rutan Kolaka terus melakukan pengejaran terhadap Jayadi. Dirinya juga menegaskan jika tanpa di lakukan pemeriksaan terhadap pegawai Rutan Kolaka, pelarian napi dari ruang tahanan mutlak merupakan kelalaian dari pihak rutan.

Untuk di ketahui, Jayadi (30) warga Kabupaten Kolaka Utara yang merupakan  tahanan di Rutan Kelas II B Kolaka, yang dihukum 14 tahun penjara atas kasus narkotika Juli 2016 kabur dari Rutan Kolaka. Aksi Jayadi  ini dilakukan pada Sabtu 26 November lalu dengan memanjat tembok rutan menggunakan sarung dan handuk yang telah diikat pada terali ventilasi.  (B)

 

Reporter: Randi Ardiansyah
Editor :  Tahir Ose

  • TOPIK
  • *

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini