Karnaval Tenun, Pemkab Muna Jadikan Gua Liangkabori Simbol Masyarakat Muna

235
Karnaval Tenun, Pemkab Muna Jadikan Gua Liangkabori Simbol Masyarakat Muna
KARNAVAL TENUN - Karnaval Tenun dalam rangkaian HUT Sultra ke-53, Pemerintah Kabupaten Muna mengangkat tema karnaval dengan karnaval tenun Gua Liangkabori. Terlihat Sekretaris Daerah Muna Nurdin Pamone mengenakan Balahadhadha sebagai pemimpin di kontingen karnaval ini yang mengenakan, Senin (24/4/2017). (Kasman/ZONASULTRA.COM)
Karnaval Tenun, Pemkab Muna Jadikan Gua Liangkabori Simbol Masyarakat Muna
KARNAVAL TENUN – Karnaval Tenun dalam rangkaian HUT Sultra ke-53, Pemerintah Kabupaten Muna mengangkat tema karnaval dengan karnaval tenun Gua Liangkabori. Terlihat Sekretaris Daerah Muna Nurdin Pamone mengenakan Balahadhadha sebagai pemimpin di kontingen karnaval ini yang mengenakan, Senin (24/4/2017). (Kasman/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Kabupaten Muna menjadikan Gua Liangkabori sebagai simbol masyarakat Muna dalam Karnaval Tenun yang merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Sultra ke-53, Senin (24/4/2017).

Sekretaris Kabupaten (Sekda) Kabupaten Muna Nurdin Pamone mengatakan, pada karnaval kali ini pihaknya mengangkat tema Gua Liangkabori karena dalam gua tersebut terdapat banyak peninggalan orang tua zaman dahulu yang sudah mengenal tenun, berkuda dan layang-layang.

“Kami menampilkan berbagai pakaian adat Muna pada zaman dahulu seperti Balahadhadha, Khabantapi dan pakaian tenun bermotif layang-layang,” kata Nurdin.

Karnaval Tenun, Pemkab Muna Jadikan Gua Liangkabori Simbol Masyarakat Muna
Kontingeng wanita dengan menggunakan pakaian adat pada zaman dahulu dengan nama Khabantapi.

“Pada pakaian adat Muna zaman dulu ini, seperti yang saya pakai namanya Blahadhadha, pakaian adat ini tidak bisa dipakai oleh sembarangan orang kecuali keturunan bangsawan,” lanjut Nurdin.

Nurdin menambahkan, selain memamerkan pakaian adat Muna dan pakaian tenun, pihaknya juga menampilkan sebuah kereta yang dinaiki seorang wanita yang biasa disebut Kalambe Wuna (gadis Muna).

Salah seorang penonton karnaval, Desi (38) mengaku penampilan kontingen dari Kabupaten Muna sangat menghibur karena menampilkan pakaian ciri khas dari daerah mereka, apalagi ada seorang wanita yang naik kereta dan dikawal oleh dua orang pemuda.

“Kalau saya liat dari wanita itu, dia seorang putri yang dikawal oleh prajurit pada zaman dahulu,” ungkapnya.

Apalagi jika melihat stand pameran Kabupaten Muna sangat bagus dan unik sekali seperti kerajinan limbah kayu jati (gembol) berbagai motif, bunga-bunga hidup dan pada karnaval ini pakaian adatnya sangat seragam dari berbagai motif. “Semoga Muna mendapat juara satu,” harapnya. (B)

 

Reporter : Kasman
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini