ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Tim Seleksi (Timsel) calon anggota Komisi Infomasi Publik (KIP) Sulawesi Tenggara (Sultra) Najib Husen, sangat menyayangkan bahwa KIP tak dapat terbentuk tahun ini. Padahal sebelumnya telah dilakukan seleksi yang menghasilkan 13 calon anggota KIP.
Najib mengatakan, Timsel menyelesaikan tugasnya pada Oktober 2016, sehingga ada waktu 2 bulan bagi DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper tes) menuju 5 besar. Namun, faktanya DPRD tidak serius sehingga KIP tak bisa terbentuk tahun ini.
“Satu hal yang sangat penting, seharusnya KIP hadir saat pelaksanaan Pilkada serentak 2017. Dengan adanya KIP itu akan membantu bagaimana kerja-kerja dari Bawaslu dan Panwas agar yang namanya penyalahgunaan ataupun pelanggaran bisa diketahui oleh masyarakat,” kata Najib di Kendari, Sabtu (10/12/2016).
Timsel KIP Sultra telah berkoordinasi dengan KIP pusat untuk turun mempertanyakan mengapa DPRD Sultra belum melakukan fit and proper tes. Kata Najib, KIP pusat sangat menyayangkan proses pembentukan KIP di Sultra terhenti di tengah jalan.
Saat ini, dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia hanya 3 provinsi yang belum membentuk KIP termasuk Sultra. Dampaknya adalah tidak ada satupun wadah yang bisa memperjuangkan kepentingan masyarakat soal keterbukaan informasi publik.
“Dengan adanya KIP maka kebutuhan-kebutuhan informasi bisa terwakili melalui lembaga tersebut. Jadi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, jurnalis, mahasiswa, itu bisa dibantu oleh KIP,” ujarnya.
Najib menambahkan, informasi yang diterimanya bahwa DPRD tak dapat melakukan fit and proper test karena tidak adanya anggaran. Padahal jika DPRD serius dan punya keinginan yang kuat untuk membentuk KIP maka anggaran bisa ditaktisi, sebab fit and proper tes hanya mebutuhkan waktu beberapa jam saja dengan jumlah peserta 13 orang. (B)
Penulis : Muhammad Taslim Dalma
Editor : Kiki
