ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) Ridwan Bae menganggap wajar jika Gubernur Nur Alam mendukung istrinya Tina Nur Alam maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018.
Mantan Bupati Muna dua periode ini mengatakan hal itu bukanlah politik dinasti sebab saat ini pemimpin dipilih oleh rakyat. Dipastikan Nur Alam mendukung Tina maju Pilgub karena pertimbangan kepantasan dan kelayakan.
“Bila mana ia dipilih oleh rakyat, ditawarkan kepada rakyat, dan kebetulan misalnya istri Nur Alam dipilih jadi gubernur kenapa tidak, itu bukan dinasti karena dipilih rakyat. Saat ini kan dia baru mendorong maju yang belum tentu menang, mengapa sudah dikatakan dinasti,” ujar Ridwan yang juga anggota DPR RI di Kendari, Sabtu malam (17/6/2017).
Berita Terkait : Dukung Istri Maju Pilgub, Nur Alam Bantah Terapkan Politik Dinasti
Kata Ridwan, masyarakat jangan sampai terjebak dengan isu dinasti atas sikap Nur Alam tersebut karenanya perlu diluruskan. Berdasarkan sejarah, dinasti merupakan sesuatu yang ditunjuk dalam lingkaran sanak family dan bukan atas pilihan rakyat.
Ia mencontohkan seorang raja atau gubernur menunjuk langsung istri jadi gubernur, wakil gubernur. “Dinasti itu yang ditunjuk misalnya jadi bupati adalah anaknya, istrinya, kemenakannya, tapi kalau dipilih rakyat, dimana dinastinya,” ujar Ridwan.
Sebelumnya Nur Alam juga membantah jika upayanya mendukung istri dalam pencalonan gubernur merupakan bentuk politik dinasti. Selain itu, ketika Pilgub 2018 digelar Nur Alam tak lagi menjabat gubernur.
Berita Terkait : Tak Ada Larangan Dinasti, Tina Nur Alam Berniat Lanjutkan Pembangunan Suami
“Siapa bilang politik dinasti, saya bukan incumbent, nggak ada politik dinasti, saya akan pensiun bulan Februari. Sementara pemilihan gubernur itu Juli (2018). Nggak ada dinasti di situ, dinasti itu tentang anak istri masih dalam jabatan kita, itu dinasti namanya,” kata Nur Alam di Kendari, Jumat (16/6/2017). (B)
Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati
