Orasi Ilmiah di UHO, Dekan Psikologi UGM Bahas Masalah Mahasiswa

114
Orasi Ilmiah di UHO, Dekan Psikologi UGM Bahas Masalah Mahasiswa
Dekan Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM) Supra Wimbarti

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Perguruan tinggi merupakan salah satu tumpuan untuk membentuk karakter para generasi penerus bangsa ke depan. Sayangnya, pendidikan tinggi Indonesia saat ini masih menyimpan begitu banyak permasalahan.

Orasi Ilmiah di UHO, Dekan Psikologi UGM Bahas Masalah Mahasiswa
Dekan Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM) Supra Wimbarti

Dekan Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM) Supra Wimbarti mengatakan, hampir sebagian besar mahasiswa di Tanah Air memiliki masalah yang sama, yaitu kurang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, baik tulisan maupun lisan, tidak mampu berpikir kritis, tidak bisa berpikir analitis, kurang memiliki kepercayaan diri dan sedikit menyerap nilai kultural universal.

Menurut dia, seorang mahasiswa tidak harus selalu berkutat dengan permasalahan yang hanya relevan dengan disiplin ilmu yang digeluti. Mahasiswa, kata dia, seharusnya memiliki rasa sensitif terhadap isu-isu sosial yang terjadi di tengah masyarakat.

“Jangan pernah berpikir bahwa isu kebakaran hutan itu hanya tanggung jawab mahasiswa kehutanan, isu kenaikan bahan bakar minyak itu hanya tugas mahasiswa ekonomi, kekerasan seksual hanya tugas mahasiswa psikologi, urusan jalan dan jembatan itu hanya milik mahasiswa teknik, penyebaran virus itu hanya tugas mahasiswa kedokteran. Fakultas apapun seharusnya sensitif dengan masalah-masalah tersebut,” papar Supra dalam orasi ilmiahnya berjudul Tantangan Pendidikan Tinggi ke Depan Dalam Membentuk Karakter Bangsa di Auditorium Mokodompit Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Kamis (4/2/2016).

Dan yang lebih penting, lanjut dia, mahasiswa harus memiliki kemampuan berdiskusi yang baik sehingga mampu membuka wawasannya terhadap dunia di luar disiplin ilmunya.

“Mahasiswa itu harus mampu menulis artikel, mampu berdiskusi, percaya diri. Jangan jadi penghisap debu yang hanya bisa menampung masukan dari orang lain tapi tidak bisa memberikan masukan kepada orang lain,” ungkapnya.

Dia berharap dalam jangka panjang kesempitan berpikir dan perilaku elitism kelompok mahasiswa dapat terkikis sehingga mahasiswa tidak hanya bisa menguasai ilmunya sendiri, tapi bisa bersinergi dengan disiplin ilmu yang lain untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi bangsa.

Sementara itu, Rektor UHO Usman Rianse mengatakan, mahasiswa seharusnya menghindari sifat yang tidak seharusnya ditunjukkan oleh seorang terpelajar. “Membayar orang lain untuk dibuatkan skripsi, tesis dan disertasi itu bukan sifat seorang yang terpelajar seperti mahasiswa,” kata dia.

Dia pun mengingatkan para dosen untuk aktif menulis berbagai artikel sehingga kebiasaan menulis tersebut bisa ditularkan kepada mahasiswanya.

 

Penulis : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini