Peringati Hari Teater Dunia, Komunitas Laskar Sastra UHO Tampilkan Teaterikal “Pemberontakan Rakyat”

267
Peringati Hari Teater Dunia, Komunitas Laskar Sastra UHO Tampilkan Teaterikal
PERTUNJUKAN TEATER- Memperingati Hari Teater Dunia, Komunitas Laskar Sastra Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara menampilkan pertunjukkan teater "Pemberontakan Rakyat" dihadapan masyarakat Kota Kendari di Taman Kota, Minggu (27/3/2016). (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI– Memperingati Hari Teater Dunia, Komunitas Laskar Sastra Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara menampilkan pertunjukkan teater “Pemberontakan Rakyat” dihadapan masyarakat Kota Kendari di Taman Kota, Minggu (27/3/2016).

Ketua Umum Komunitas Laskar Sastra, Laode Muhammad Rahmat mengungkapkan, pertunjukkan teater yang mereka tampilkan merupakan bentuk perhatian komunitas laskar sastra terhadap kondisi Indonesia saat ini.

 Peringati Hari Teater Dunia, Komunitas Laskar Sastra UHO Tampilkan Teaterikal "Pemberontakan Rakyat"
PERTUNJUKAN TEATER– Memperingati Hari Teater Dunia, Komunitas Laskar Sastra Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara menampilkan pertunjukkan teater “Pemberontakan Rakyat” dihadapan masyarakat Kota Kendari di Taman Kota, Minggu (27/3/2016). (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

“Kita ketahui sendiri bahwa negara saat ini telah memiliki banyak perubahan yang menuju ke arah yang tidak baik, ada tiga pilar utama mulai dari penegak hukum, kaum intelektual dan ahli agama,” kata LM Rahmat saat ditemui di Taman Kota Kendari.

Menurut Rahmat, laskar sastra merupakan komunitas dan organisasi yang berada di bawah naungan UHO dan telah berkiprah kurang lebih 9 tahun dengan 7 regenerasi sampai saat ini.

 

Saat ini Laskar Sastra telah memiliki anggota kurang lebih 400 orang mahasiswa. Mereka bermarkas di Gedung Seni Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Meskipun begitu, sampai saat ini Komunitas Laskar Sastra keberadaannya masih kurang perhatian dari pemerintah daerah. Sehingga dengan adanya pertunjukkan ini, pihaknya ingin memberitahukan kepada masyarakat bahwa mereka ada dan mampu eksis di tengah banyaknya budaya yang mulai menjauhkan nilai-nilai budaya Indonesia sendiri.

Tema yang diangkat oleh komunitas laskar sastra kali ini adalah pemberontakan rakyat, dimana uang dan wanita dapat membeli segalanya di negeri ini.

Sembilan orang mahasiswa berperan sebagai golongan rakyat tertindas, satu orang mahasiswi sebagai golongan intelektual, dua orang mahasiswa masing-masing sebagai ahli hukum dan agama serta 3 orang mahasiswa menjadi penguasaha dan ditambah lagi satu orang mahasiswi sebagai wanita penggoda.

 Peringati Hari Teater Dunia, Komunitas Laskar Sastra UHO Tampilkan Teaterikal "Pemberontakan Rakyat"
PERTUNJUKAN TEATER – Kondisi kemarahan para rakyat saat 3 pilar negara telah berada di bawah kekuasaan sang peguasa. (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

Teaterikal berjalan kurang lebih 30 menit. Awalnya 3 golongan, yaitu ahli hukum, kaum intelektual dan ahli agama yang menjadi penopang suatu negara dihancurkan oleh para penguasa dengan mengiming-imingi sebuah kekayaan dan seorang wanita.

Awalnya idealisme tiga golongan ini begitu kuat, walaupun dua orang penguasa berusaha memberontak dan menindas mereka untuk menggoyangkan kekuatan idealismenya.

Akan tetapi, kekayaan dan wanitalah yang berhasil mengoyahkan idealisme para penegak hukum, ahli agama dan kaum intelektual sehingga mereka menjadi budak penguasa dan ikut menghacurkan kehidupan rakyat.

Sembilan orang pemeran golongan rakyat pun tidak menerima kondisi yang terjadi. Dengan semangat juang merah darahku mereka melakukan pemberontakan dengan melawan para penguasa hingga akhirnya ketiga peguasa tersebut berhasil dibunuh oleh sembilan orang pemeran pahlawan rakyat tersebut.

 

Penulis : Ilham Surahmin
Editor   : Jumriati

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini