Rektor USN: Orang Sipil Jangan Gila Berpakaian Militer

208
Raih Akreditasi B, Fakultas Hukum USN Kolaka Makin Berbenah
Azhari

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Rektor Universitas Sembilan Belas November (USN) Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Azhari menyambut baik keikutsertaan mahasiswanya dalam pasukan devile pembawa senjata menyambut HUT Sultra ke-53 yang akan digelar di Kolaka April mendatang. Namun Azhari melarang para mahasiswanya itu untuk mengenakan atribut militer milik TNI dalam pagelaran tersebut.

Menurut

Rektor USN Apresiasi Kebijakan Jokowi Tantang Pengangkatan P3K
Azhari

, masyarakat sipil termasuk mahasiswa bukan bagian dari militer. Itu sebabnya, pada kegiatan kemahasiswan dalam bentuk apapun, dia melarang mahasiswa dan staf USN mengenakan pakaian militer.

Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UGM ini mengatakan, peranan mahasiswanya dalam devile pasukan pembawa senjata itu memang terkesan militeristik. Namun dia beranggapan, mahasiswa yang tergabung dalam pasukan itu rata-rata berasal dari Resimen Mahasiswa (Menwa) USN sehingga dia melarang mereka mengenakan atribut militer.

Menurutnya, menwa bukan organisasi masyarakat melainkan lembaga yang didirikan oleh institusi pendidikan pemerintah dan memiliki baju seragam.

“Saya mendukung prinsip bahwa sipil adalah sipil, militer adalah militer. Jangan, ada orang sipil gila-gilaan mau berpakaian militer. Walaupun itu dari menwa, dia tidak boleh mengenakan atribut militer, apalagi orang sipil,” ungkap Azhari di ruang kerjanya, Rabu (20/01/2016).

Azhari menekankan, pejabat sipil harus konsisten dengan tugas dan tanggung jawabnya di bidang sipil, termasuk dalam berpakain. Sama pula dengan pejabat militer.

Kata dia, TNI sudah konsisten untuk tidak terlibat dalam urusan pemerintahan sipil sejak dwi fungsi ABRI dicabut. Seharusnya pejabat sipil juga konsisten untuk tidak mengenakan seragam militer.

 

Penulis: Abdul Saban
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini