“Rekonsiliasi itu bisa lewat keputusan pengadilan yang inkrah maupun islah,” kata Romahurmuzy yang akrab disapa Romy, saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW PPP Sultra di Hote
“Rekonsiliasi itu bisa lewat keputusan pengadilan yang inkrah maupun islah,” kata Romahurmuzy yang akrab disapa Romy, saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW PPP Sultra di Hotel Wonua Monapa, Konawe Selatan, Senin (28/4/2015).
Terkait pemberitaan media yang terus mengekspose konflik PPP, kata Romy, itu dibiarkan saja. Pada akhirnya itu akan membuat PPP semakin terkenal.
Pengurus hasil muktamar Surabaya lanjutnya, terus melakukan pergerakan. Dengan adanya muswil tersebut menunjukkan PPP saat ini paling sehat dan dapat dilakukan dalam hitungan hari tanpa henti dari sabang sampai merauke.
“Muswil adalah sebuah proses organisasi yang merupakan kewajiban setelah muhtamar di Surabaya. Namun demikian kita tidak akan terhenti dan tidak cukup hanya sekedar bekerja keras. Butuh terobosan dalam bahasa presiden revolusi mental,” tegasnya.
Kekalahan di pengadilan tingkat pertama tambahnya, tidak akan berpengaruh apapun terhadap muhktamar Surabaya karena belum ada kekuatan hukum tetap. Romy Optimis pada akhirnya pengadilan akan memenangkan kepengurusannya dengan landasan kebenaran.
“Perpecahan itu adalah awal kebangkitan PPP. Hal positif harus tetap dikedepankan untuk membangun persatuan,” pungkasnya. (**Taslim)
