Sekda Sultra : Ada Otak Dibalik Korban PCC di Kendari

94
Lukman Abunawas
Lukman Abunawas

ZONASULTRA.COM,KENDARI – Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Lukman Abunawas menyebutkan ada otak dibalik kejahatan tablet Paracetamol Caffein Carisoprodol (PCC) di Kota Kendari.

Lukman Abunawas
Lukman Abunawas

Pasalnya, persoalan tablet PCC sudah terjadi sejak 2013 silam dan pihak kepolisian sudah beberapa kali menangkap pelaku pengedar, namun anehnya beberapa minggu lalu terjadi korban massal yang berjatuhan sehingga harus mendapatkan perawatan medis di sejumlah rumah sakit.

“Jumlahnya tidak sedikit, di RSJ saja bisa 57 orang dan waktu bersamaan, artinya ini sudah terstruktur dan masif dilakukan oleh oknum,” ungkap Lukman Abunawas saat ditemui saat membuka Rapat Kerja Organisasi Radio Amatir (Orari), Minggu (17/9/2017) di Hotel D’Blitz Kendari.

Karena itu, pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah untuk mewaspadai beredarnya PCC dengan menyurati seluruh kepala sekolah SMA/SMK se-Sultra. Tujuannya untuk memberikan pengawasan dan pengetahuan kepada seluruh pelajar supaya menghindari pemberian dari orang yang tidak dikenal ataupun dikenal, apalagi sesuatu yang mencurigakan.

Mantan bupati Konawe itu mengaku, sudah menerima laporan tentang permintaan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera membentuk satuan tugas (Satgas) pengawasan pengederan PCC dan kemudian akan dikomunikasikan lebih lanjut dengan Plt Gubernur Sultra Saleh Lasata.

(Berita Terkait : 30 Remaja di Kendari Bersamaan Masuk UGD Setelah Konsumsi Obat, Satu Meninggal Dunia)

Sebagai langkah awal, ia pun menghimbau kepada seluruh pemerintah daerah di Sultra untuk melakukan pengawasan yang ketat tehadap barang yang merusak generasi muda itu, terutama Dinas Kesehatan, Badan POM dan Kepolisian setempat.

Sementara itu, Kepala BNN Kota Kendari Murniati saat mengikuti pertemuan dengan Kemenkes, Sabtu (16/9/2017) di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sultra mengatakan, pihaknya menilai ada oknum yang sengaja menyebar tablet PCC dalam bentuk padat dan cair dengan menggunakan sebuah mobil sedan.

“Kami menilai ada oknum yang sengaja keliling, menggunakan mobil dan membagi-bagikan secara gratis dalam bentuk teh pucuk, ale-ale, teh kotak dan extrajoss,” ungkap Murniati.

(Berita Terkait : Dinkes Kota Kendari: PCC yang Dikonsumsi Remaja, Hasil Oplosan)

Ia juga mengatakan, data terakhir BNN Kota Kendari korban tablet PCC mencapai 80 orang. Beberapa dirawat di Puskesmas Mekar dan Mokoau serta di rumah masing-masing.

Kemudian Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra Asrum Tombili mengatakan, hingga saat ini dirinya masih bertanya kenapa kejadian ini bisa terjadi secara serentak dengan jumlah korban yang dihimpun oleh pihaknya sekitar 70 orang.

“Itu pertanyaan besar buat kita semua, pihak kepolisian saya harap bisa mengungkap kasus ini,” ujarnya. (B)

 

Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini