Soal Ikan Beracun, RSUD Wakatobi Tunggu Hasil Penelitian BPOM

171
dr. Munardin - Direktur RSUD Wakatobi
dr. Munardin - Direktur RSUD Wakatobi

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Masyarakat Kabupaten Wakatobi, khusus di Pulau Wangiwangi, kembali digegerkan dengan adanya warga yang diduga keracunan akibat mengkonsumsi ikan.

dr. Munardin - Direktur RSUD Wakatobi
dr. Munardin – Direktur RSUD Wakatobi

Kekhawatiran itu semakin berkembang setelah ada beberapa warga yang mengaku keracunan setelah mengkonsumsi ikan karang jenis Katamba dan Baronang.

Agus, salah satu warga kelurahan Mandati II, mengaku keracunan setelah mengkonsumsi ikan Katamba dan Baronang yang dibeli di pasar setempat.

“Gejala pertamanya saya merasa oleng, kemudian tubuh saya gemetaran, setelah itu muntah-muntah tidak karuan. Saya berpikir bahwa saya keracunan,” terangnya.

Sebelumnya, Agus tidak pernah keracunan saat mengkonsumsi ikan jenis Katamba dan Baronang ini. Tapi memang sebelum keracunan, sudah beredar kabar bahwa ikan di pasar banyak yang terkontaminasi racun rumput (Dangke).

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Wakatobi, dr Munardin mengatakan, sampai hari ini pihaknya belum dapat memastikan jika pasien yang masuk RSUD akibat keracunan ikan. Sebab, hingga saat ini fasilitas di rumah sakit pemerintah belum lengkap.

(Berita terkait : Masyarakat Pulau Wangiwangi Takut Konsumsi Ikan)

“Sejauh ini kami belum pernah menyimpulkan, apalagi memvonis masyarakat yang masuk ke RSUD, itu keracunan ikan. Kalaupun ada itu hanya sebatas laporan pihak keluarga pasien kalau anggota keluarganya keracunan setelah mengkonsumsi ikan,” ucapnya saat ditemui di RSUD Kabupaten Wakatobi, Kecamatan Wangiwangi, Senin (28/8/2018)..

Untuk memastikan ikan yang dikonsumsi warga mengandung racun atau tidak, pihaknya lanjut Munardin, harus mengambil sampel untuk selanjutnya dikonsultasikan dengan pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hal itu agar dilakukan guna memastikan apakah benar ikan tersebut mengandung racun, dan menghindari pemberian informasi yang keliru.

“Tadi juga banyak warga yang menjual ikan di pasar datang untuk menanyakan apakah betul beberapa pasien yang masuk ke RSUD itu, benar keracunan ikan atau tidak. Karena mereka merasa dirugikan dengan adanya isu bahwa ikan yang mereka jual itu mengandung racun,” imbuhnya. (B)

 

Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini