Sudah 20 tahun Desa Abola Konawe Utara Tak Memiliki Kantor

296
Sudah 20 tahun Desa Abola Konawe Utara Tak Memiliki Kantor
BALAI DESA- Terlihat gedung balai desa Abola Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara(Konut) yang digunakan oleh pemerintah desa setempat sebagai kantor desa dan aparat karena sejak tahun 1997 hingga kini belum mempunyai kantor, sementara balai tersebut sudah sangat kumuh tak mempunyai pintu,jendela, berlantaikan pasir kasarjuga tembok bangunan sudah pecah-pecah.(JEFRI/ZONSULTRA.COM)
Sudah 20 tahun Desa Abola Konawe Utara Tak Memiliki Kantor
BALAI DESA– Terlihat gedung balai desa Abola Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara(Konut) yang digunakan oleh pemerintah desa setempat sebagai kantor desa dan aparat karena sejak tahun 1997 hingga kini belum mempunyai kantor, sementara balai tersebut sudah sangat kumuh tak mempunyai pintu,jendela, berlantaikan pasir kasarjuga tembok bangunan sudah pecah-pecah.(JEFRI/ZONSULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Desa Abola, kecamatan Lasolo, Kabupate Konawe Utara(Konut) terbilang sangat memprihatinkan. Sejak dimekarkan pada tahun 1997 atau sekitar 20 tahun lalu hingga kini tak memiliki kantor desa dan aparat. Selain itu juga, desa yang berada di jalan poros menuju ibu kota Wanggudu ini belum mempunyai bangunan mandi, cuci, kakus umum (MCK) dan masih sangat membutuhkan pasokan air bersih.

Kepala desa Abola, Napsia mengungkapkan sejak desa yang dipimpinnya berdiri 1997 hingsekarang ini masih memiliki banyak kekuranga-kekurangan yang perlu mendapat bantuan oleh pemerintah setempat.

“Ini desa masih banyak yang belum ada sejak berdiri tahun 1997 belum ada kita punya kantor desa bahkan kita punya musolah masih mau di rehap,” ujar Napsia, Selasa (16/2/2016).

Selain sarana ibadah, warga desa Abola juga sangat membutuhkan air bersih. Hingga saat ini belum dialiri air bersih, sehingga warga harus mengambil air di gunung yang jaraknya 1 kilo dari kediaman dengan cara memikul.

“Kita juga masih sangat membutuhkan pasokan air bersih, ada kita punya pipa yang di sambung di mata air gunung tapi tidak sampai ke desa karena pipanya kurang, masih membutuhkan sekitar 300 batang lagi, akhirnya warga di sini kalau mau ambil air terpaksa memikul,” terang Napsia.

Dikatakan Napsia, pihaknya sudah membuat program untuk bisa meningkatkan pembagunan di desa Abola melalui alokasi dana desa (ADD). Ia juga mengharapkan pemerintah setempat bisa memberi bantuan.

Salah seorang warga desa Abola, Hariawanm engatakan, sudah tiga kali pergantian desa sajak tahun 1997 di desanya belum pernah dialiri air bersih. Bahkan jika ada pertemuan di desa karena tak memiliki kantor terpaksa mereka menggunakan balai yang sudah kumuh dan rusak.

“Ini di desa betul-betul sangat kekuragan sekali. Kita punya desa sudah 20 tahuni belum punya kantor. Air bersih saja untuk memasak dengan pakai mandi kita pergi ambil di gunung memikul,” ucap Hariawan.

Warga desa Abola berharap di 2016 ini pemerintah Konut bisa lebih memperhatikan kekurangan-kekurang fasiltas yang ada di desa-desa dari segi infrastruktur bangunan.

 

Penulis : Jefri
editor  : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini