Survei Elektabilitas Jadi Patokan, Hugua Maju Pilgub 2018?

77
Survei Elektabilitas Jadi Patokan, Hugua Maju Pilgub 2018?
Nursalam Lada

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kekalahan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) Perjuangan di sejumlah daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 menimbulkan  keraguan terhadap pencalonan  Ketua PDI Perjuangan Sultra Hugua.

Wakil Ketua PDI Perjuangan Sultra Nursalam Lada mengungkapkan  kekalahan pada pilkada di sejumlah daerah  tidak ada korelasinya dengan pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 mendatang.

Survei Elektabilitas Jadi Patokan, Hugua Maju Pilgub 2018?
Nursalam Lada

“Kecuali Hugua kalah di Pilkada Wakatobi pribadinya langsung maka ketika naik di Provinsi untuk calon Gubernur memang patut dipertimbangkan. Tapi kan bukan dia,” kata Nursalam Lada di Sekretariat DPRD Sultra, Jum’at (15/1/2016).

Pilgub Sultra yang agendanya akan di laksanakan 2018 lanjut Nursalam,  semestinya tidak perlu dikaitkan dengan kekalahan PDI Perjuangan di Pilkada Wakatobi. Toh  perselisihan hasil Pilkada Wakatobi juga sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi.

Penentuan calon gubernur oleh,  PDI Perjuangan  tetap akan mengacu pada hasil survey.  politisi yang kini menjabat sebagai pimpinan di DPR Sultra itu melanjutkan, dalam setiap pemilu PDI Perjuangan,  mengutamakan kader namun demikian tetap harus melihat elektabilitas dan kemampuan figur dalam memenangkan pertarungan.

“Kita juga realistis kalau misalnya pak Hugua elektabilitasnya rendah maka tidak mungkin dicalonkan. Inikan kita belum lakukan survey, Kemungkinan tahun ini akan dilakukan survey awal Hugua secara pribadi. Secara institusi kepartaian nanti satu tahun jelang pemilihan baru survey akan dilakukan,” ujar Nursalam yang juga Wakil Ketua DPRD Sultra.

Hugua sendiri pernah dikonfirmasi terkait kekalahan di Wakatobi. Dia membantah jika kekalahan akan mempengaruhi pencalonannya di Pilgub Sultra 2018 karena secara umum tidak ada kaitannya kekalahan Pilkada dengan langkah menuju 01 Sultra.

“Apa pengaruhnya. Itukan cuma psikologis aja. Kalau menjadi pemimpin Sulawesi Tenggara tergantung pada figur dan niatnya bukan tergantung kalah menangnya pada sebuah tempat,” kata Hugua di Kendari, Rabu (23/12/2015).

Perlu diketahui, Pilkada Wakatobi yang digelar pada 9 Desember 2015 hanya diikuti dua pasangan calon bupati, yakni pasangan Haliana – Syawal yang diusung PDI Perjuangan, Demokrat dan PPP, dan lawannya pasangan Arhawi– Ilmiati yang diusung PAN, Golkar, Gerindra, Hanura, PKS, PKB dan PBB.

Pada pleno perhitungan suara di KPU Wakatobi 18 Desember 2015, pasangan Arhawi-Ilmiati Daud unggul 50,68 persen, sedangkan pesaingnya, pasangan Haliana-Syawal (Jagoan PDIP) hanya mendapat 49,20 persen.

 

Penulis: Muhamad Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini