Survei Polling Centre-ICW: Rekrutmen CPNS Sektor Terkorup

112
Survei Polling Centre-ICW: Rekrutmen CPNS Sektor Terkorup
HASIL SURVEI - Acara "Diseminasi Hasil : Survei Nasional Anti-Korupsi" di Hotel Horison Kendari, Kamis (3/8/2017) yang diselenggarakan oleh ICW dan Puspaham Sultra. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)

Survei Polling Centre-ICW: Rekrutmen CPNS Sektor Terkorup HASIL SURVEI – Acara “Diseminasi Hasil : Survei Nasional Anti-Korupsi” di Hotel Horison Kendari, Kamis (3/8/2017) yang diselenggarakan oleh ICW dan Puspaham Sultra. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Rekrutmen CPNS merupakan sektor terkorup menurut masyarakat. Hal itu, salah satu temuan utama hasil survei anti korupsi oleh Polling Centre-Indonesia Corruption Watch (ICW).

Peneliti Polling Centre Frazna Fadilla mengatakan survei yang dilakukan menggunakan indikator permintaan uang dari pihak tertentu pada masyarakat terkait dengan pelayanan dalam sektor yang disurvei.

Berdasarkan hasil survei, sektor mendaftar kerja jadi PNS dinilai sebagai sektor terkorup. Sebab 56 persen masyarakat menyatakan bahwa mereka pernah diminta uang secara ilegal oleh pihak tertentu ketika menggunakan jasa atau interaksi saat rekrutmen CPNS.

“Hasil ini wajar mengingat rekrutmen CPNS merupakan sektor yang banyak berhubungan dengan masyarakat serta warisan persepsi korupsi dalam setiap proses rekrutmen CPNS tahun sebelumnya (survei 2016),” ujar Frazna saat presentasi “Diseminasi Hasil : Survei Nasional Anti-Korupsi” di Hotel Horison Kendari, Kamis (3/8/2017).

Warisan persepsi itu diduga berkontribusi terhadap persepsi buruk terhadap sektor rekrutmen CPNS meskipun telah ada perbaikan sistem rekrutmen dengan penggunaan Computer Assisted Test (CAT).

Lanjut Frazna, survei anti korupsi itu dilaksanakan dalam periode April dan Mei 2017 di 34 provinsi se-Indonesia dengan total responden 2.235 orang.

Teknik yang digunakan adalah multistage random sampling dengan probability proportional to size dimana jumlah sampel setiap provinsi disesuaikan secara proporsional dengan jumlah penduduknya.

Dengan jumlah sampel sebesar itu dan tingkat kepercayaan 95 persen maka diprediksi margin of error mencapai kurang lebih 2,1 persen. (A)

 

Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini