Tentang Kenaikan SPP Mahasiswa Unidayan Boikot Kampus

386

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Untuk kesekian kalinya mahasiswa Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar aksi demo untuk menentang kenaikan uang SPP dari Rp 1,4 juta menjadi Rp 1,6 juta. Kali ini, Selasa (19/5/2015), aksi mereka dengan memboikot gerbang kampus.

Kelompok mahasiswa ini menilai kebijakan pihak rektorat untuk menaikkan pembayaran SPP hanya akan memberatkan mahasiswa.
“Kenaikan uang SPP oleh pihak kampus sangat tidak rasional mengingat uang SPP sudah cukup tinggi bila dibandingkan dengan kampus lain,” ungkap Masri  salah seorang orator mahasiswa.
Penolakan kenaikan pembayaran SPP itu  juga karena tidak ditunjang dengan peningkatan fasilitas dan juga kwalitas pendidikan. Saat ini Unidayan masih akreditasi C sementara hampir semua perusahaan dan juga lowongan kerja hanya menerima lulusan akreditasi B.
“Untuk itu kami meminta kepada rektorat untuk tidak menaikkan SPP sebelum ada peningkatan kualitas pendidikan menjadi akreditasi B” ungkap Masrin.
Ditempat terpisah Rektor Unidayan LM Syamsul Qamar yang ditemui diruang kerjanya mengungkapkan, tetap mengapresiasi keinginan mahasiswa atas protes kenaikan SPP.
” Kenaikan SPP ini tidak dibebankan kepada seluruh mahasiswa, namun hanya diperuntukkan bagi mahasiswa tahun ajaran baru. Jadi mahasiswa yang lama tidak dinaikkan masih tetap dengan biaya SPP yang lama,” ungkap Syamsul.
Ia menambahkan kenaikan SPP kali ini sudah dipertimbangkan pihak akademisi Unidayan mengingat dengan biaya hidup dan inflasi semakin naik, sehingga akan mempengaruhi seluruh perekonomian. Terlebih Unidayan sementara dalam melakukan pembenahan dan pembangunan kampus. Untuk itu diharapkan kepada mahasiswa untuk dapat memahami kondisi perekonomian saat ini dan pihak kampus akan tetap memperhatikan kemampuan dan aspirasi mahasiswa.
“Kita menargetkan akan akreditasi B dan dalam mencapai ini membutuhkan prasarana perkuliahan yang cukup, ruang dosen, dan fasilitas lainnya seperti laboratoriun.Tentu ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit,” jelasnya.
Pantauan awak zonasultra.id, demo yang dilakukan mahasiswa Unidayan dengan membakar ban bekas dan memboikot gerbang utama kampus. Smpat terjadi adu mulut antar mahasiswa yang terhalang dengan penutupan gerbang kampus, namun aksi tersebut tidak berlangsung lama dan mahasiswa dibiarkan keluar melewati gerbang itu. (**Mulyadi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini