Tiga Lembaga Dunia Gelar Pertemuan di Wakatobi

54
PERTEMUAN – Tiga lembaga dunia yakni Coral Triangle Initiave (CTI), Local Government Network (LGN) dan Unesco menggelar pertemuan di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Selain tiga lembaga dunia tersebut, terdapat juga lembaga nasional yakni Aswindo. Mereka berkumpul membahas cagar bisofer dunia. (Duriani/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI –  Tiga lembaga dunia yakni Coral Triangle Initiave (CTI), Local Government Network (LGN) dan Unesco menggelar pertemuan di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Selain tiga lembaga dunia tersebut, terdapat juga lembaga nasional yakni Aswindo. Mereka berkumpul membahas cagar bisofer dunia.

Dalam pertemuan yang direncanakan selama tiga hari yakni 2– 4 Juni, itu merupakan tindak lanjut pertemuan sebelumnya yang dilaksanakan di negara Peru.

Sekretaris MAB Unesco, Han Qunli, dalam sesi konferensi pers usai pembukaan kegiatan hari pertama di Wangi-Wangi, Kamis (2/6/2016) malam sekitar pukul 22.00 Wita mengatakan, pertemuan itu bertujuan untuk mengimplementasi program cagar biosfer dunia sehingga bisa terkoneksi dengan kebutuhan masyarakat.

Kabupaten Wakatobi dipilih sebagai tuan rumah pertemuan tiga lembaga dunia itu, menurut Han Qunli, selain masuk dalam kawasan cagar biosfer dunia, pertemuan itu juga dimaksudkan agar Wakatobi menjadi contoh dimana seluruh stakeholder di daerah sangat mendukung program ini.

“Kenapa Kabupaten Wakatobi dipilih sebagai tuan rumah karena sebagai contoh untuk daerah lainnya di Indonesia, dimana seluruh stakeholder dan pemerintah daerah memiliki visi yang sama dalam mengelola program cagar biosfer dunia,” kata Hun Qunli, melalui juru bicaranya.

Bupati Wakatobi, Hugua, dalam kesempatan itu mengungkapkan keberadaan dirinya sebagai Ketua CTI dan Aswindo yang beranggotakan enam negara guna membahas tiga komponen penting terkait program cagar biosfer dunia. Unesco, sebagai salah satu lembaga dunia hadir dalam kesempatan itu lanjut Hugua, memiliki fungsi penting dimana memetakkan wilayah tiga komponen dimaksud.

“Tiga komponen itu lingkungan hidup, ekosistim, kebudayaan dan pendidikan,” ucap Hugua.

Hugua juga mengatakan dalam diskusi dipertemuan itu akan menghasilkan rekomendasi guna menginspirasi 120 negara yang memiliki kawasan cagar biosfer dunia. Sehingga kepala-kepala daerah yang masuk dalam kawasan cagar biosfer dunia menyadari betapa pentingnya program ini.

Informasi yang dihimpun wartawan Zonasultra.com, dalam pertemuan yang direncanakan tiga hari tersebut, dihari kedua (3/6/2016) akan menghasilkan kesepakatan bersama. Dalam pertemuan itu dihadiri oleh perwakilan enam negara yang tergabung dalam CTI-LGN yaitu Malaysia, Timur Leste Filipina, Solomon Island dan Papau Nugini termaksut Indonesia dan puluhan Gubernur, Bupati, Walikota dan Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan daerah pesisir Indonesia. (B)

 

Penulis : Duriani
Editor  : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini