ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Tim teknis yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mengetahui penyebab ambruknya jembatan penghubung di empat desa di Kecamatan Molawe hingga kini belum bisa membuahkan hasil. Tim belum menemukan penyebab jembatan tersebut ambruk.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Konut Rahmatullah yang dikonfirmasi mengatakan, saat ini tim teknis dari Bidang Bina Marga Dinas PU telah turun melihat jembatan tersebut untuk mencari tau penyebab jembatan ambruk.
(Artikel Terkait : Jembatan Ambruk, Empat Desa di Konut Terisolasi)
“Tapi sampai saat ini belum ada kesimpulan apakah kesalahan dari kontraktornya atau apa,” kata Rahmatullah, Kamis (25/8/2016).
Menurut dia, pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Mowundo, Mandiodo, Tapunggaya dan Tapuemeya itu, menghabiskan dana sebesar Rp 4,15 miliar. Untuk pondasi jembatan (obudman) sebesar Rp 650 juta pada tahun 2013 dan lantai jembatan sebesar Rp 3,5 miliar pada tahun 2015.
“Hasil sementara yang ambruk itu obudmannya. Penyebabnya itu yang belum ditahu,” ujarnya.
Untuk menentukan, apakah ambruknya jembatan tersebut ada indikasi pelanggaran hukum, mantan Kepala Bagian (Kabag) Hukum Pemkab Konut ini menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum.
(Artikel Terkait : Tim Investigasi Dibentuk Selidiki Penyebab Ambruknya Jembatan Mowandu)
“Saya belum bisa mengatakan siapa yang bertanggungjawab. Kayaknya kurang pengawasan teknis. Jelasnya, menunggu hasil investigasi,” tutupnya.
Untuk diketahui, sebuah jembatan di Kecamatan Molawe yang menghubungkan empat desa di kecamatan itu ambruk, Selasa malam (9/8/2016) lalu. Akibatnya 4 desa yakni Mowundo, Mandiodo, Tapunggaya dan Tapuemea untuk sementara waktu terisolasi.
Bupati Ruksamin pun telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab ambruknya jembatan di Desa Mowundo itu. (B)
Reporter: Murtaidin
Editor: Jumriati
