Wakil Bupati Konsel Himbau Pemuda Tidak Terprovokasi Konten Propaganda di Medsos

47
Wakil Bupati Konsel Himbau Pemuda Tidak Terprovokasi Konten Propaganda di Medsos
DIALOG KEPEMUDAAN - Wakil bupati Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) Arsalim Arifin saat membuka dialog kepemudaan yang di gelar oleh dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) setempat bertempat di Andoolo. Dalam kesempatan itu Arsalim mengingatkan pada para pemuda untuk tidak mudah terpecah belah Senin (13/11/2017). (ERIK ARI PRABOWO/ZONASULTRA.COM)

Wakil Bupati Konsel Himbau Pemuda Tidak Terprovokasi Konten Propaganda di Medsos DIALOG KEPEMUDAAN – Wakil bupati Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) Arsalim Arifin saat membuka dialog kepemudaan yang di gelar oleh dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) setempat bertempat di Andoolo. Dalam kesempatan itu Arsalim mengingatkan pada para pemuda untuk tidak mudah terpecah belah Senin (13/11/2017). (ERIK ARI PRABOWO/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM,ANDOOLO – Wakil bupati Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) Arsalim Arifin mengingatkan para pemuda untuk tidak mudah terpecah belah dengan hasutan melalui propaganda yang disebar melalui media sosial yang terjadi saat ini.

“Jangan mudah terpecah belah dengan hasutan dan perbedaan, apa lagi banyaknya medsos yang kontennya belum tentu benar, sehingga saya menghimbau melalui kegiatan ini dapat terus bersama organisasi pemuda untuk bisa berhimpun diri menjadi kekuatan pemuda yang lebih baik, utuh dalam menjaga NKRI dan Berbhinneka Tunggal Ika,” kata Arsalim dalam acara dialog kepemudaan yang di gelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) setempat bertempat di Andoolo. Senin (13/11/2017).

Arsalim mengapresiasi dialog kepemudaan ini, karena menurutnya dapat memberdayakan para pemuda untuk berkontribusi positif dan menjadi sumber energi terhadap pembangunan daerah.

Ia juga berharap kegiatan seperti ini dapat berlangsung secara berkesinambungan tidak hanya saat tertentu saja.

“Hal ini bisa membantu pemuda untuk lebih mendalami pendidikan di bidang Iptek, sehingga mengembalikan kejayaan pendidikan indonesia secara umum di tahun 70-an, dimana masa itu kita menjadi kiblat pendidikan di negara Asean, dengan mengirim tenaga pendidik ke luar negeri, tapi yang terjadi saat ini malah sebaliknya,” tutur Arsalim.

Mantan kepala Bappeda Konsel ini mengungkapkan permasalahan yang dihadapi saat ini adalah kurangnya proteksi dini terhadap pemuda Konsel untuk mengembangkan ilmunya.

Sehingga lanjutnya, dampak yang terjadi saat ini, tidak adanya perwakilan pemuda Konsel yang bisa mengikuti lomba sains baik tingkat nasional maupun internasional. B

Lebih jauh mantan kepala Bappeda kondel ini memandang perlu adanya pemahaman untuk duduk bersama antara pemda dan organisasi kepemudaan untuk tetap menjaga semboyan kebhinekaan tunggal ika dan keutuhan NKRI serta menjadikan pemuda Konsel berintelektual dan berdaya saing.

‎”Yang terpenting agar para Pemuda bebas dan menjauhi dari obat terlarang, faham komunis, radikalis dan terorisme,” tegasnya.

Sementara itu, ketua Panitia Pelaksana kegiatan, Nana Diana, mengatakan dialog kepemudaan ini berdasarkan UU No 40 Tahun 2009 dan lembaran Negara RI No 4267 Tahun 2009 tentang kepemudaan dengan maksud sebagai wujud pembentukan karakter bangsa dan tekad pemuda dalam merumuskan satu tanah air, bahasa dan bersatu bangsa serta peran pemuda yang berintelektual dalam kehidupan bermasyarakat.

‎”Adapun jumlah peserta sebanyak 100 orang terdiri dari pengurus KNPI, PPI, OSIS, PMI, Pramuka, Karang Taruna, Simpul Merah Putih dan Organisasi Kepemudaan lainnya, dengan sumber dana pelaksanaan kegiatan ini berasal dari DPA Dispora APBD Tahun 2017,” jelas Nana. (B)

 

Reporter : Erik Ari Prabowo
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini