ZONASULTRA.COM, KENDARI – Anggota DPRD Kota Kendari Fraksi Golkar La Ode Ashar menilai Adi Jaya Putra (AJP) berpotensi untuk menang dalam pemilihan Wakil Wali Kota Kendari dibanding Siska Karina Imran. Namun, dirinya belum yakin semua kader Golkar di parlemen solid mendukung AJP.
“Adi potensi menang, tapi fraksi Golkar belum tentu mendukungnya,” ungkapnya saat ditemui di Kantor DPRD Kota Kendari, Senin (30/12/2019).
Fraksi Golkar sendiri memiliki 5 suara dari 35 total suara yang bakal diperebutkan kedua pasangan calon. Menurutnya apabila ada anggota fraksi tersebut mendukung Siska maka suara Golkar tidak akan sepenuhnya ke AJP.
Baca Juga : PKS Usung AJP Sebagai Calon Wakil Wali Kota Kendari
La Ode Ashar mengaku sejauh ini AJP belum melakukan komunikasi secara khusus dengan dirinya, tapi dengan kader Golkar yang lain sudah dilakukan putra Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin itu. Sehingga Ashar merasa seperti tidak dibutuhkan oleh salah satu calon, padahal yang menentukan kemenangan mereka adalah anggota DPRD Kota Kendari yang memiliki hak pilih.
“Jujur ke saya belum ada komunikasi mengenai hal tersebut, jadi asumsi saya seolah saya tidak dibutuhkan,” ujar Wakil Ketua Fraksi Golkar DPRD Kendari itu.
Meski begitu, proses pemilihan Wakil Wali Kota Kendari masih cukup lama. Jadi, proses komunikasi politik masih bisa terbangun antara AJP dan secara khsusus kepada Ashar.
Ashar juga menegaskan bahwa apabila sudah menentukan sikap mendukung antara AJP atau Siska maka dirinya akan menerima beban risiko apa pun yang terjadi. “Golkar jadi suara penentu sebenarnya, jadi kerugian AJP kalau tidak mampu mengkosolidasikan fraksi Golkar maka fraksi antara iya dan tidak mendukungnya,” katanya.
Baca Juga : Tiga Nama Berebut Kursi Wakil Wali Kota Kendari
Untuk diketahui, dari 35 suara tersebut fraksi PKS punya jumlah terbanyak yakni 7 suara, lalu Golkar 5 suara, PDIP 5 suara, PAN 5 suara, Nasdem 4 suara, Gerindra 4 suara, serta Fraksi DKI yakni Demokrat, PKB dan Perindo 5 suara.
Pertarungan head to head antara AJP dan Siska Karina Imran terjadi setelah calon lainnya dari PKB Rahman Tawulo memilih untuk mundur dalam rapat koalisi partai pendukung ADP-SUL di Kantor DPW PAN Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (27/12/2019) malam. (B)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Muhamad Taslim Dalma
