ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Desa Kampoh Cina, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) terancam tak mendapat dana desa yang berasal dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) 2017 ini.
Hal itu disebabkan oleh ulah Pelaksana tugas (Plt) Kepala Desa (Kades) Kampoh Cina yang lama, Bahar yang sampai saat ini belum menyetorkan laporan pertanggung jawaban (LPJ) tahap 40 persen penggunaan dana APBN 2016 ke Dinas Pemberdayaana Masyarakat dan Desa (DPMD) Konut.
Dana APBN 2016 yang digunakan oleh Bahar untuk pembangunan infrastruktur desa itu harusnya dilaporkan dan menyetor bukti LPJ ke DPMD sebagai wajud hasil kerja untuk persiapan pencairan dana APBN 2017. Namun, hingga pergantian kades definitif hal itu tak kunjung direalisasikan.
Kades Kampoh Cina Arsyad mengatakan, sejak dirinya terpilih dan dilantik pada April 2017 lalu hingga kini belum menerima LPJ dana APBN tahap 40 persen dari kades lama. Dirinya telah berusaha beberapa kali melakukan komunikasi, akan tetapi terkesan menjanji-janji.
“Saya cek juga di DPMD siapa tau sudah masuk LPJ tahap 40 persennya, tapi ternyata tidak ada juga,” kata Arsyad di kediamannya, Kamis (27/7/2017).
Tak hanya LPJ dana APBN saja, LPJ APBD desa guna untuk pembayaran honor perangkat desa pada triwulan pertama 2017 juga belum disetor oleh Bahar (kades lama).
Ditambahkan, demi peningkatan pembangunan kesejahteraan masyarakat desa dirinya terus berupaya melakukan koordinasi ke pihak DPMD. Beruntung DPMD Konut mau memberikan kebijakan toleransi untuk pencairan dana APBN 2017. Namun, dengan syarat membuat surat pernyataan baik di DPMD maupun di keuangan daerah.
“Saya buat terus surat pernyataan karena kalau tidak begitu tidak akan cair dana APBN dan APBD di Kompoh Cina ini. Akhirnya saya yang dikejar-kejar ditanyakan terus itu LPJ di DPMD,” keluhnya.
Hingga berita ini dinaikkan belum ada konfirmasi dari Bahar yang diketahui kini menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Konut. Nomor ponsel yang dihubungi non aktif. (B)
Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Jumriati
