Arifah Muslimah ; Calon Haji Termuda Sultra yang Lahir di Timor Leste

994
Arifah Muslimah ; Calon Haji Termuda Sultra yang Lahir di Timor Leste
Arifah Muslimah bersama keluarga

ZONASULTRA.COM,ANDOOLO-Diantara ribuan jamaah calon haji dari Sulawesi Tenggara (Sultra), terselip sosok gadis bernama lengkap Arifah Auliyatul Muslimah. Perempuan yang berulang tahun tiap 27 Maret ini dinobatkan sebagai Calhaj termuda dari Bumi Anoa. Usianya baru 19 tahunan, saat menerima undangan untuk menjadi Tamu Allah, tahun 2018 ini.

“Saya tidak sangka kalau saya yang paling muda, nanti setelah baca zonasultra.id, baru saya tahu. Alhamdulillah. Mudah-mudah ini menjadi inspirasi bagi para remaja di Sultra, bahwa ibadah haji tak mesti menunggu usia matang. Jika sudah mampu sebaiknya disegerakan,” ucap Arifah, ketika zonasultra menyambangi kediamannya di sebuah kompleks perumahan di daerah Lepo-lepo, Kendari, Selasa (31/7/2018) malam.

Arifah dijadwalkan berangkat ke Makassar, tanggal 4 Agustus nanti sebelum akhirnya sehari setelahnya akan diterbangkan ke Makkah. Ia bergabung bersama 84 jamaah haji asal Konawe Selatan, di Kelompok Terbang (Kloter) 22 Embarkasi Makassar. “Insya Allah saya bersama keluarga. Ada ayah, ibu dan saudara,” katanya.

BACA JUGA :  Disabilitas Netra dan Pemilu: Antara Keinginan dan Keraguan Memilih

Perempuan yang kini tengah menempuh pendidikan tinggi di Universitas Indonesia (UI) jurusan bahasa dan kebudayaan Korea ini mengaku sudah didaftarkan haji oleh orang tuanya yang bekerja di sebuah BUMN, sejak 2010 lalu. Saat itu usianya baru 11 tahun, masih SMP.

Arifah Muslimah ; Calon Haji Termuda Sultra yang Lahir di Timor Leste
Arifah Muslimah

“Saya didaftarkan di Konsel, karena alamat tempat tinggal keluarga kala itu di Lainea. Kebetulan ayah bekerja di kantor cabang di Lainea. Makanya, meski sekarang kami bermukim di Kendari karena ayah sudah pindah tugas, tapi porsi haji kami dan keluarga tercatat dari Konsel,” urainya.

Arifah patut bersyukur atas karunia Allah padanya yang datang di tahun 2018 ini. Gadis ini bercerita bahwa orang tuanya berasal dari Timor dan ibunya berdarah bugis. Ia bahkan lahir di Dilli, Timor Leste, 27 Maret 1999 lalu. Setelah dua tahun di negeri Sanana Gusmao itu, Airfah dan keluarga hijrah ke Indonesia.

“Ayah ditugaskan ke Konsel. Saya malah sempat SD di sana, nanti setelah SMP dan SMA baru pindah ke Kendari,” kata perempuan berjilbab ini. Ia mengaku
sama sekali tidak mengerti soal haji, saat ia didaftarkan. Maklum, kala itu ia masih kelas II SMP.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

Putri pasangan Mohamad Arsyad Amheka dan ibunya Siti Hatijah ini, bakal berangkat ke tanah suci bersama kedua orang tuanya, kakak laki-laki dan nenek dari pihak ibunya. “Alhamdulillah, ini kali kedua bapak dan ibu berangkat haji, kalau saya ini pengalaman pertama. Rasanya senang, bersyukur diberi kesempatan oleh Allah memenuhi panggilannya ke Tanah Suci, di usia yang masih muda,” ungkapnya.

Anak kedua dari dua bersaudara ini berharap dapat menjalankan ibadahnya dengan khusyuk selama menjalankan ibadah haji. “Semua persiapan sudah saya siapkan, mulai dari persiapan fisik, mental, serta kesiapan yang lainya. Karena saya ingin menjadi lebih baik,” harapnya.(A)

 


Reporter : Erik Ari Prabowo
Editor : Abdi MR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini