Awas, Paham Radikal Mencari “Mangsa” Melalui Internet

34

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Generasi muda saat ini merupakan sasaran empuk bagi perkembangan sejumlah paham radikal di Tanah Air. Berbagai cara ditempuh untuk mencari kelompok pendukung. Oleh karena itu, para generasi muda diharapkan bisa membentengi diri, agar tidak terpengaruh oleh berbagai propaganda, salah satunya propaganda narasi melalui media sosial.

Hal itu diungkapkan Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Pusat, Irfan Idris saat menjadi pembicara dalam seminar nasional “Politik Hukum Islam dalam Masyarakat Majemuk” di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (13/5/2015) kemarin.
Menurut Irfan, perkembangan berbagai paham radikal, salah satunya The Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) banyak dilakukan melalui internet. Jika tak membentengi diri dengan baik, maka generasi muda akan mudah terpengaruh dalam propaganda-propaganda tersebut.
“Perkembangan terknologi yang begitu pesat tidak bisa kita hindari, yang harus kita lakukan adalah menanamkan pemahaman yang baik kepada anak-anak kita, adik-adik kita agar mereka bisa membawa diri dan tidak terjerumus dalam propaganda tersebut,” katanya. 
Guru Besar IAIN Alaudin Makassar ini juga mengingatkan kaum muda untuk memaknai jihad dengan baik. Jihad tidak hanya bisa dilakukan lewat perang saja, namun masih bisa dilakukan dengan cara-cara lainnya yang positif.
Pemahaman tentang kekhalifahan, lanjut Irfan juga harus diluruskan. Ia mengibaratkan sitem pemerintahan dunia sebagai sebuah lemari yang di dalamnya terdapat banyak hanger. Hanger-hanger tersebut kemudian ia umpamakan sebagai sistem pemerintahan yang dianut oleh setiap negara. Entah itu republik, kesultanan, kerajaan maupun monarki. Semua elemen masyarakat di negara-negara yang menganut sistem pemerintaha tersebut harus bahu membahu menjalankan roda pemerintahan masing-masing berdasarkan syariat-syariat yang telh ditentukan. Bukan malah membentuk pemerintahan baru dengan menanamkan paham radikal yang mengatasnamakan agama. 
Sementara itu Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra Brigjen Arkian Lubis yang juga menjadi pembicara dalam seminar ini, menghimbau masyarakat agar tidak terpancing dengan berbagai propaganda yang ada di sekitar mereka.
“Jika ada temuan yang aneh-aneh di tengah masyarakat segera melapor kepada pihak berwajib. Mari bersama-sama kita membentengi diri kita dari paham-paham radikal yang hanya mengatasnamakan agama,” ujar Arkian. (Jumriati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini