Banjir, 150 Hektar Sawah Petani di Asera Gagal Panen

243
Banjir, 150 Hektar Sawah Petani di Asera Gagal Panen
BANJIR - Kusladin warga petani sawah tengah mengambil sejumlah padi yang terendam banjir menggunakan perahu bodi. 150 hektar sawa milik petani Desa Wanduhaka, Wanggudu dan Wanggudu Raya ludes di terendam banjir setinggi 1 meter akibat luapan suangai lasolo yang terjadi, Rabu (23/5/2018) pukul 04.00 WITA.(Jefri/ZONASULTRA.COM).

ZONASULTR.COM, WANGGUDU – Bencana banjir kembali merendam Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Air mulai masuk di wilayah itu pada Rabu (23/5/2018) sekitar pukul 04.00 wita. Banjir ini disebabkan oleh meluapnya air sungai Lasolo.

Kusladin salah seorang petani asal Desa Wunduhaka mengatakan, 150 hektar lahan sawah produksi milik petani di 3 desa yaitu, Desa Wunduhaka, Wanggudu dan Wanggudu Raya ludes terendam air hingga tak ada sisa.

Padahal kata dia, tanaman padi itu tidak lama lagi akan memasuki masa panen raya. Namun, banjir lebih dulu merendam padi-padi mereka degan ketinggian air mencapai 1 meter. Akibatnya, ratusan petani gagal panen.

BACA JUGA :  Petugas SPBU Wanggudu Raya Kedapatan Isi Pertalite ke Jeriken dalam Mobil

(Baca Juga : Banjir di Konut Rendam 100 Hektar Sawah Milik 214 Petani)

“Terendam semua, kami gagal panen akibat banjir bandang,”katanya sembari medorong perahu bodi miliknya untuk mengambil padi yang masih tersisa,” ungkapnya.

Ia mengaku sempat menyelamatkan segepok padi yang masih ada untuk selanjutnya dikeringkan, dan diolah menjadi beras untuk dikonsumsi.

“Kalau sudah terendam begini baru kita jemur hitami jadinya. Tapi mau di apa kita pasrah mi saja,”terangnya.

Tak hanya kecamatan Asera, banjir juga merendam tanaman padi siap panen milik 214 petani di wilayah Adowia dengan luas 100 hektare.

BACA JUGA :  KPU Konut Bakal Buka Pendaftaran Calon Bupati dan Wakil, Berikut Jadwal dan Syaratnya

(Baca Juga : Sungai Meluap, Tiga Rumah dan 10 Ha Sawah di Eensumala Terendam Banjir)

Dari pantauan awak media, air yang meluap juga mengenangi area pemukiman puluhan rumah dan menutupi ruas jalan pelabuhan Laronaha. Masyarakat di dua kecamatan itu melakukan siaga satu untuk mengantisipasi meningkatnya volume air, barang-barang dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Situasi di dua tempat itu masih terlihat aman dan kondusif, terlihat beberapa anak-anak tengah menikmati banjir yang merendam kawasan tersebut. Masyarakat berharap adanya bantuan dari pemerintah. (B)

 


Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini