Begini Kronologis Insiden di SMK 2 Raha, Keterangan Polisi dan Guru Berbeda

344
Ilustrasi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,KENDARI – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Muna AKBP Yudith S Hananta angkat bicara terkait peristiwa yang pemukulan terhadap siswa SMKN 2 Raha, Kamis, (24/11/2016) sekitar pukul 11.30 Wita kemarin.

Ilustrasi
Ilustrasi

Kepada zonasultra.id, Yudith menceritakan kronologis yang menyebabkan polisi masuk ke lingkungan SMKN 2 Raha dan memukuli beberapa siswa di sekolah itu.

“Awalnya ada tawuran antara SMA 1 dengan SMKN 2, terus polisi mendatangi lokasi untuk membubarkan tawuran itu,” kata Yudith saat dikonfirmasi lewat telepon, Jumat (25/11/2016).

Saat personil polisi dari Dalmas Polres Muna berhasil melerai tawuran tersebut, polisi kemudian melanjutkan penyisiran di sekitar sekolah SMKN 2 Raha. Namun, saat petugas melakukan penyisiran, beberapa siswa dari STM ini berteriak sambil melempar batu ke arah polisi.

Setelah salah satu polisi terkena lemparan batu dari siswa, lanjut Yudith, akhirnya belasan personil kepolisian masuk ke lingkungan sekolah STM tersebut dan mengamankan beberapa siswa yang diketahui melakukan pelemparan ke arah polisi tersebut, termasuk siswa yang ada di dalam ruang kelas.

Atas insiden itu, Yudith menyesalkan tindakan anggotanya yang melakukan penangkapan saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.

“Cuma itu, salah prosedurnya polisi melakukan penangkapan saat proses belajar mengajar dalam kelas sedang berlangsung, karena murid yang melempar lari ke dalam kelas yang sedang berlangsung proses belajar mengajar dan sembunyi di bawah meja,” tuturnya.

Olehnya itu, pihaknya sudah memediasi kedua belah pihak, dalam hal ini pihak sekolah dan anggota polisi. Adapun oknum polisi yang melakukan penangkapan dalam kelas juga sudah dilakukan penindakan secara internal. Begitu juga dengan siswa yang melakukan tawuran telah ditindaki oleh guru di sekolahnya.

“Kalo memang ada yang keberatan, kita tetap menerima laporan. Jadi siapapun yang keberatan silahkan melapor ke Polres, kita akan terima kok,” tutup Yudith.

Keterangan berbeda diungkapkan, salah satu guru SMKN 2 Raha, Zakir, kepada zonasultra. Saat dikonfirmasi, guru otomotif ini mengatakan, polisi masuk ke ruangan sekolah dan memukuli siapa saja siswa yang didapatinya.

“Ada lima belas orang mungkin polisi masuk menendang pintu kelas, memukul siswa, bahkan siswa yang sedang belajar juga dipukul dan ditendang. Ada siswa saya yang sudah sembunyi di belakang guru tapi masih dipukul juga,” kata Zakir.

Zakir juga mengelak, jika dikatakan yang melakukan pelemparan ke arah polisi adalah siswanya. Menurut Zakir, yang pertama memancing keributan itu adalah siswa SMAN 1.

“Anak anak kan lagi olahraga, tiba-tiba dilempar sama anak SMAN 1, warga sekitar juga melihat itu. Tidak lama kemudian anak anak kami terpancing dan terjadilah keributan hingga saya nda tau sampai polisi masuk memukuli dan mengamuk dengan brutal di sekolah,” jelas Zakir.

Ia melanjutkan, akibat insiden itu beberapa siswanya mengalami luka-luka bahkan ada yang punggungnya memar akibat terkena tendangan sepatu laras oknum kepolisian itu. (A*)

Reporter : Lukman Budianto
Editor : Kiki

  • TOPIK
  • *

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini