BKSDA Sultra Musnahkan Kayu Hitam di SM Tanjung Peropa

450
BKSDA Sultra Musnahkan Kayu Hitam di SM Tanjung Peropa
KAYU HITAM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) memusnahkan kayu hitam yang ditemukan di pusat pengolahan kayu hitam di dalam kawasan SM Tanjung Peropa, Desa Ulunese, Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan. (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) memusnahkan kayu hitam yang ditemukan di pusat pengolahan kayu hitam di dalam kawasan SM Tanjung Peropa, Desa Ulunese, Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan.

Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie mengatakan, pada saat melakukan patroli timnya menemukan 15 pohon kayu hitam yang telah ditebang berada dalam kawasan SM Tanjung Peropa. Kayu hitam tersebut sebagian telah diolah menjadi balok dengan ukuran 15 centimeter x 15 centimeter x 3 meter sebanyak 21 batang.

Sakrianto menambahkan timnya juga menemukan pengolahan kayu bayur di dalam kawasan tersebut. Sebanyak empat pohon yang sebagian telah diolah menjadi papan dengan ukuran 8 centimeter x 20 centimeter x 4 meter.

“Tim Tindak Anoa Balai KSDA Sultra memusnahkan kayu-kayu itu dengan cara memotong dan membakarnya,” ujar Sakrianto melalui rilis, Selasa (7/7/2020).

Dalam perjalanan pulang tim kembali menemukan kayu hitam sebanyak 17 batang dengan ukuran sama yang ditemukan di dalam kawasan SM Tanjung Peropa, telah keluar dari kawasan tersebut. Tim menemukan kayu ini, berada di belakang sekolah di Desa Langgapulu, Kecamatan Kolono Timur, Konawe Selatan.

Sakrianto menjelaskan bila pusat pengolahan kayu hitam ini ditemukan berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat pada Senin (6/7/2020). Menerima surat perintah tugas dari Kepala SKW 2 untuk menindaklanjuti informasi tersebut, tim kemudian melakukan patroli pada Selasa (7/7/2020).

“Setelah berjalan kaki dengan jarak empat kilometer dari perkampungan menuju ke dalam kawasan SM Tanjung Peropa, tim menemukan pusat pengolahan kayu hitam,” tambahnya.

Meskipun menemukan pusat pengolahan kayu ini, para pelaku tidak berhasil ditemukan. Sebab, saat tim menuju ke lokasi, sudah ada informasi melalui telepon ke para tukang potong kayu yang sementara bekerja dari para informan pelaku yang telah dipasang di perkampungan. (b)

 


Reporter: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini