Bulog Sultra: Penyaluran Bansos Rastra sudah 96 Persen

208
Kantor Bulog Sultra
Bulog Sultra

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Divisi Regional (Divre) Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengumumkan, sebanyak 96 persen bantuan sosial beras sejahtera (Bansos Rastra) 96 persen sudah tersalurkan ke 17 kabupaten/kota.

Kepala Divre Bulog Sultra Laode Amijaya Kamaluddin mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan bansos beras untuk kebutuhan empat bulan yakni Januari, Februari, Maret dan April.

“April kita percepat penyalurannya diakhir Maret ini, dan masih ada waktu hingga 31 Maret untuk mencapai 100 persen,” ungkap Amijaya kepada pers di ruang rapat Bulog Sultra, Senin (26/3/2018).

Percepatan penyaluran bulan April ini dilakukan untuk menahan laju kenaikan harga dan permintaan beras di pasar sehingga tetap stabil pada harga yang terjangkau oleh masyarakat.

(Baca Juga : Bulog Sultra Terus Ekspansi Rumah Pangan Kita)

Berdasarkan data dari Bulog Sulta, saat ini wilayah Raha belum tersalurkan secara keseluruhan untuk bulan April sehingga masih 96 persen. Paslanya, saat ini Bulog masih melakukan repacking dari karung 15 kg ke karung 10 kg.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

“Durasinya penyaluran Bansos Rastra selama 12 bulan sehingga setiap Kepala Keluarga (KK) akan menerima 10 kilogram perbulan,” ujarnya.

Lanjutnya, untuk menghindari adanya kesalahan pahaman di lapangan. Pihaknya menyalurkannya atas sepengetahuan tim Bansos yaitu Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Bansos dan Dinas Sosial setempat.

“Harapan kami supaya penyaluran Bansos yang kami laksanakan antar ketitik restribusi supaya dibagikan sesuai ketentuan yang berlaku dari Bansos dan ini yang perlu di ingat beras yang salurkan itu merupakan beras Bansos bukan lagi Rastra atau raskin yang berada di dalam manajemen Dinsos Provinsi untuk tingkatan provinsi dan Dinsos kota untuk tingkatan kabupaten kota,” tutupnya.

Untuk memenuhi kebutuhan Bansos itu Bulog telah menyediakan 1.546.750 kg atau 1.546,75 ton beras setiap bulannya bagi 154.675 Kepala Keluarga (KK) atau keluarga penerima manfaat (KPH).

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Sementara itu, Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Kendari mencatat harga eceran tertinggi (HET) beras di sejumlah pasar di daerah itu normal dan terkendali. Ini ditunjukkan dengan harga beras medium Rp9.450 per kilogramnya, sedangkan untuk beras premium berada di kisaran Rp12.500 per kilogram.

Kepala Bidang Logistik Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Kendari Yusri mengatakan, pihaknya intensif melakukan pemantauan harga beras di pasar maupun ritel modern di Kota Kendari.

Ada lima pasar yang menjadi titik pantau setiap hari, yaitu Pasar Sentral Kota Lama, Pasar Sentral Mandonga, Pasar Baruga, Pasar Wua-wua, dan Pasar Andunoho. “Berdasarkan hasil pemantauan harga yang ditetapkan pemerintah tetap terkendali. Kalaupun terjadi kenaikannya masih sebatas berfluktuasi,” kata Yusri ditemui Rabu (21/3/2018). (B)

 


Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini