Bupati Wakatobi Tepis Isu Korupsi Proyek Pendalaman Alur Masuk Kapota

69
Arhawi Ruda
Arhawi Ruda

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Arhawi Ruda, membantah jika proyek pendalaman alur masuk pulau Kapota yang dikerjakan CV Tombino Perkasa bermasalah. Pasalnya, dalam pengelolaan APBD termasuk proyek telah melalui serangkaian pemeriksaan mulai dari internal pemerintah daerah Kabupaten Wakatobi hingga lembaga resmi yang melakukan audit terhadap penggunaan APBD.

“Semua program termasuk fisik yang didanai APBD telah dilakukan pemeriksaan mulai dari internal seperti Inspektorat Kabupaten Wakatobi hingga BPKP Sultra. Jadi proyek itu saya pikir tidak ada masalah, kalau lembaga-lembaga resmi yang mengaudit kita sudah tidak percaya, kita mau apa kalau sudah begitu,” terang Arhawi Ruda, saat diskusi terbuka dengan Gerakan Mahasiswa Kambode Raya (Gema Karya) Kendari di Wangi-Wangi, Selasa (17/1/2017).

Arhawi Ruda
Arhawi Ruda

Arhawi justru menghimbau kepada Gema Karya Kendari agar mahasiswa asal Wakatobi yang tergabung dalam aksi itu untuk lebih fokus melaksanakan proses perkuliahan ketimbang melakukan kegiatan diluar kampus.

“Saya harap adik-adik fokuslah mengikuti proses perkuliahan, jika ada hal-hal yang menurut adik-adik mahasiswa ingin sampaikan, datang di sini biar kita diskusikan. Ketimbang harus menyampaikan aspirasi di jalan,” himbau Arhawi Ruda.

Sebelumnya, Filman Ode, perwakilan Gema Karya Kendari di depan Bupati Wakatobi menuntut janji Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wakatobi, Juhaidin, yang beberapa waktu lalu berjanji untuk turun lapangan melakukan investigasi atas proyek yang menghabiskan APBD 2015/2016 sebanyak Rp 1 Milyar lebih itu.

“Kami menuntut janji Pak Sekda yang seharusnya Senin (16/1) kemarin sudah turun lapangan melakukan investigasi atas proyek itu pak, karena proyek pendalaman alur masuk pulau Kapota, kami menemukan ada dugaan penyimpangan. Dan dugaan penyimpangan itu, sama juga dengan temuan yang dilakukan BPKP Sultra, sebelum kami melakukan aksi ini, kami telah berdiskusi banyak dengan BPKP Sultra,” kata Filman Ode.
Filman Ode.

Ia mendesak Bupati Wakatobi untuk mempresure dugaan penyimpangan proyek, sebab dengan adanya proyek itu justru membuat masyarakat pulau Kapota bertambah sengsara.

“Proyek itu tidak memberi kemudahan kepada masyarakat pulau Kapota. Namun justru masyarakat bertambah

Untuk diketahui, Gema Karya kendari yang terdiri dari mahasiswa asal pulau Kapota, Wangi-Wangi sudah tiga kali mengelar aksi unjuk rasa menyuarakan dugaan korupsi proyek pendalaman alur masuk pulau Kapota itu.

Gema Karya Kendari mendesak Bupati Wakatobi mencopot Kepala Badan Penanggulangan Nasional daerah (BNPB) Kabupaten Wakatobi, Syarifuddin, yang terlibat dalam proyek itu. Syarifuddin, merupakan mantan Kadis Perhubungan Wakatobi yang beberapa waktu lalu dimutasi menjadi Kepala BNPD Kabupaten Wakatobi. (B)

 

Reporter : Duriani
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini