Cakades yang Meninggal Raih Suara Terbanyak, Ini Penjelasan DPMD Kolut

4260
Cakades yang Meninggal Raih Suara Terbanyak, Ini Penjelasan DPMD Kolut
DPMD KOLUT - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kolut membenarkan Salah Satu Calon Kepala Desa (Cakades) di Desa Mattirobulu Kecamatan Tiwu Makmur dikabarkan menang memperoleh suara terbanyak pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang di gelar serentak 62 desa di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) minggu (3/11/2019). (Rusman/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LASUSUA– Salah satu calon kepala desa (cakades) bernama Makmur di Desa Mattiro Bulu Kecamatan Tiwu dikabarkan menang dengan memperoleh suara terbanyak pada pemilihan kepala desa (pilkades) yang digelar serentak 62 desa di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Minggu (3/11/2019) kemarin.

Sebelumnya, Makmur merupakan cakades petahana telah telah meninggal dunia 28 Oktober 2019 lalu setelah membacakan visi-misi di depan warga. Namun ternyata hasil pemilihan, dirinya memperoleh suara 187 disusul Baso Amin 143 suara dan Aminuddin 67 Suara.

Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kolut, Usman membenarkan kejadian tersebut. Sebelumnya Almarhum Makmur sudah ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa Mattiro Bulu bersamaan dua orang pesaingnya dan sudah masuk tahapan pencetakan surat suara, sehingga diikutkan dalam pilkades serentak.

“Acuan kita Permendagri 112 di mana calon yang ditetapkan sudah final dan sudah mengikat sehingga tetap disertakan dalam pemungutan suara,” kata Usman ditemui di ruang kerjanya Senin (4/11/2019).

Lebih lanjut dia menjelaskan, terkait ketentuan almarhum telah menjadi salah satu calon kemudian meninggal dunia, berhalangan tetap atau mundur dengan alasan yang dibenarkan maka bupati mengangkat penjabat kepala desa sementara. Adapun ketentuan tersebut yakni sampai terpilihnya kapala desa definitif.

(Baca Juga : Pilkades Kondara Kolut Diwarnai Aksi Protes)

Sehingga kata dia, tidak ada landasan hukumnya kalau peraih suara terbanyak kedua menggantikan posisi cakades terpilih yang meninggal tersebut.

Menurutnya, warga Desa Mattiro Bulu memilih almarhum karena aspek kepribadian dan program almarhum yang masih disenangi semasa hidupnya yang menjabat kades.

“Kita tidak tahu persis kenapa masyarakat memilih almarhum yang jelas suaranya lebih banyak dari kedua calon pesaingnya,” bebernya.

Usman menambahkan, adapun penyebabnya kematian almarhum pihaknya tidak mengetahui pasti karena hanya mendengar kabar. “Saya mendengar kabarnya meninggal beberapa saat menyampaikan visi misi kemudian pingsan dan dilarikan ke puskesmas di saat itu juga dinyatakan meninggal dunia,” tandasnya. (B)

 


Kontributor: Rusman
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini